REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Utara memperkirakan puncak musim hujan di wilayah tersebut tahun ini pada akhir Januari hingga pertengahan Februari.
"Setelah puncak musim hujan secara perlahan intensitasnya mulai berkurang," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi, Carisz Kainama, di Manado, Selasa (7/1).
Saat ini, sebut dia, walaupun sering terjadi cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang sering disertai petir dan angin kencang, namun belum masuk periode puncak musim hujan.
Meski begitu dia berharap warga tetap waspada karena berpeluang terjadi bencana longsor, banjir, hingga pohon tumbang.
Di beberapa wilayah seperti Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kota Manado telah terjadi bencana banjir dan longsor.
Karena itu dia mengajak warga menghindari wilayah-wilayah yang rawan bencana seperti tebing atau lereng, serta bantaran sungai yang sewaktu-waktu bisa terjadi longsor dan banjir.
"Kami terus memberikan informasi terkini terkait cuaca di masing-masing daerah kabupaten dan kota, ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai informasi awal sebelum melakukan aktivitas," ujarnya.
Beberapa hari belakangan ini, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca di sejumlah wilayah akibat hujan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang.
Di awal tahun, banjir bandang memporak-porandakan wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, selain menelan korban luka ada juga warga yang meninggal. Sementara di Kota Manado sejumlah wilayah terendam banjir akibat hujan lebat.