Selasa 07 Jan 2020 23:03 WIB

Berdesakan Iringi Jenazah Soleimani, 35 Pelayat Tewas

Para pelayat menyemuti kota kelahiran Soleimani di Kerman, Iran.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Andri Saubani
Ribuan mass menghadiri pemakaman Jenderal Qassem Soleimani,  dan komandan Milisi Abu Mahdi al-Muhandi di Teheran, Iran, Senin (6/1).
Foto: Nazanin Tabatabaee/WANA (West Asia News Agency) via Reuters
Ribuan mass menghadiri pemakaman Jenderal Qassem Soleimani, dan komandan Milisi Abu Mahdi al-Muhandi di Teheran, Iran, Senin (6/1).

REPUBLIKA.CO.ID, KERMAN - Para pelayat Jenderal Iran Qassem Soleimani berdesakan mengiringi jenazah orang top kedua Iran menuju pemakamannyaa di Kermin, Iran. Sebanyak 35 orang pelayat dilaporkan meninggal dunia karena berdesakan dan 48 lainnya mengalami luka.

Menurut laporan yang dilansir CNBC, para pelayat menyemuti kota kelahiran Soleimani, untuk menyaksikan prosesi pemakamam berlangsung. Video awal yang diunggah menunjukkan orang-orang terbaring tak bernyawa di jalan, yang lain berteriak dan mencoba memberi bantuan kepada mereka.

Baca Juga

Televisi pemerintah Iran memberitakan korban dalam laporannya, tanpa menyebutkan dari mana informasi itu diperoleh. Pirhossein Koulivand, kepala layanan medis darurat Iran, sebelumnya berbicara melalui telepon ke televisi pemerintah dan mengkonfirmasi berdesakannya para pelayat itu terjadi.

"Sayangnya karena penyerbuan itu, beberapa rekan kami telah terluka dan beberapa telah tewas selama prosesi pemakaman," katanya.

Sebuah prosesi di Teheran pada Senin (6/1) menarik lebih dari 1 juta orang di ibu kota Iran. Orang-orang memadati jalan utama dan jalan-jalan samping di Teheran.

Pemimpin Garda Revolusi Iran pada Selasa mengancam akan "membakar" tempat-tempat yang didukung oleh Amerika Serikat atas pembunuhan seorang jenderal top Iran dalam serangan udara AS minggu lalu. Dia juga sempat memicu seruan dari kerumunan pendukung "Kematian bagi Israel!"

Hossein Salami membuat janji di hadapan ribuan orang berkumpul di sebuah alun-alun di Kerman, kota kelahiran Jenderal yang terbunuh, Jenderal Qassem Soleimani. Sumpahnya mencerminkan tuntutan para pejabat tinggi Iran dari Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei hingga yang lain serta para pendukung di seluruh Republik Islam. Mereka menuntut pembalasan terhadap Amerika atas pembunuhan yang secara drastis meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement