Selasa 07 Jan 2020 21:29 WIB

Polisi Periksa Pemilik Bangunan Roboh di Slipi

Umur bangunan sudah cukup lama yakni 25 tahun

Rep: Rizkyan adiyudha/ Red: Esthi Maharani
Bangunan roboh di Slipi, Jakarta Barat pada Senin (6/1
Foto: republika/Rizkiyan Adhiyuda
Bangunan roboh di Slipi, Jakarta Barat pada Senin (6/1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian rampung memeriksa pemilik bangunan empat lantai yang runtuh di Jalan Brigjen Katamso RT 04 RW 09, Kelurahan Kota Bambu Utara, Slipi, Jakarta Barat.  Pemeriksaan dilakukan pada Senin (6/1) malam usai pemilik tersebut kembali dari luar kota.

Kepada polisi, pemilik bangunan mengaku membeli gedung itu pada 1997 dari hasil lelang salah satu bank swasta di Jakarta. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan, berdasarkan data yang didapat tercatat bahwa gedung tersebut dibangun pada tahun 95 lalu.

"Jadi umurnya memang sudah cukup lama sekitar 25 tahun," kata Kompol Teuku Arsya Khadafi  di Jakarta, Selasa (7/1).

Dia mengatakan, pemilik gedung berinisial B memiliki surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang lengkap. Surat-surat itu, sambung dia, juga dibawa saat pemeriksaan dilakukan. Dia mengungkapkan, aparat saat ini masih melakukan perhitungan struktur gedung sesuai dengan aturan atau tidak.

"Ya memang ini kita masih mempelajari terkait apa yang dia sampaikan diperizinan tersebut dengan data real dilapangan. kan sekarang kita lihat bangunannya sudah keropos sebagian, sudah dipotong, tadi juga koordinasi sama labfor, kita mau lihat ini apakah memang perhitungan struktur gedungnya sesuai aturan atau tidak," katanya.

Seperti diketahui, bangunan empat lantai tersebut roboh pada Senin (6/1) pagi lalu. Hasil pemeriksaan Pusat Laboratoriun Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri menemukan bahwa separuh sambungan besi baja bangunan tersebut telah mengalami korosi dalam waktu yang cukup lama.

Korosi itu menyebabkan deformasi sehingga pondasi bangunan menjadi tidak kuat menahan beban yang pada akhirnya runtuh di sebelah ujung gedung. Proses korosi terjadi akibat banyaknya air yang meresap ke dalam struktur beton bangunan. Akibatnya, tiang-tiang struktur bangunan tersebut mengalami pelapukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement