Rabu 08 Jan 2020 02:58 WIB

Bukan Jakarta, Ini Daerah dengan Kerusakan Terparah Banjir

Menko PMK sebut Lebak jadi daerah terparah dengan 200 jembatan hilang karena hanyut

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kondisi bangunan sekolah di SMPN 1 Lebak Gedong masih tertimbun material longsor di Desa Ciladaheun, Lebak, Banten, Senin (6/1/2020).
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Kondisi bangunan sekolah di SMPN 1 Lebak Gedong masih tertimbun material longsor di Desa Ciladaheun, Lebak, Banten, Senin (6/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebutkan Lebak, Banten menjadi daerah yang paling parah alami bencana banjir diantara daerah-daerah lain. Seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dan Banten yang mengalami musibah tersebut.

Muhadjir menyebutkan, sebanyak 200 jembatan semi permanen di Lebak hilang karena hanyut. Selain itu, dia melanjutkan, beberapa sungai di kabupaten itu bergeser yang semula kampung dan kini menjadi sungai. Sedangkan yang dulunya sungai kini beralih jadi ladang batu.

"Jadi Lebak relatif paling parah kerusakannya," katanya saat ditemui usai rapat tingkat menteri penangan bencana banjir Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, di kantor Kemenko PMK, di Jakarta, Selasa (7/1).

Ia meminta pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) membantu membangun jembatan. Jembatan ini penting dibangun kembali supaya daerah terisolir bisa diakses. Sementara itu, ia menyebutkan rumah-rumah warga yang rusak menjadi tanggung jawab pemerintah daerah setempat dan kini masih dicarikan lahan untuk lokasi hunian pengganti. "Pencarian lahan ini menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi (pemprov)," ujarnya.

Di tempat yang sama Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengakui banyak rumah rusak berat bahkan hilang akibat banjir."Yang kami data sebanyak 1.310 rumah yang rusak berat," ujarnya.

Artinya, ia menyebutkan pada saat ini rumah masyarakat yang sudah tidak bisa lagi dihuni. Tak hanya itu, ia mengaku masih banyak daerah yang terisolir. Parahnya kerusakan membuat Pemprov Banten menetapkan status tanggap darurat sampai 14 Januari 2020.

Status ini membuat jajaran Badan Nasional Penanggulangan Bencama (BNPB) hingga TNI terjun memberikan bantuan ke daerah-daerah yang terisolir sehingga kini bisa diakses dengan bantuan logistik. Selain itu, pihaknya mengapresiasi lembaga tersebut membantu evakuasi ke tempat pengungsian yang layak. Ia mengaku pemprov Banten juga telah memberikan tempat pengungsian yang layak sekaligus memberikan pelayanan kesehatan dan juga pendidikan bagi siswa-siswi yang sekolahnya hancur.

"Intinya pemprov di Kabupaten Lebak fokus membantu mengevakuasi masyarakat yang terdampak mengalami rumah rusak berat. Jadi kami mengupayakan pelayanan dasar dan pelayanan pendidikan," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement