REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir akan menugaskan BUMN-BUMN untuk menjadi tim pendahulu ke lokasi pembangunan ibu kota baru negara dalam rangka menjaga serta melindungi lingkungannya.
"Jadi BUMN ini akan berperan menjaga lingkungan, di mana wilayah pembangunan ibu kota baru negara merupakan kawasan hutan sehingga kita akan melakukan bagaimana caranya hewan-hewan, tanaman yang endemik serta hutan lindungnya terjaga serta terlindungi," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Selasa (7/1) malam.
Ia mengatakan BUMN-BUMN akan turun terlebih dahulu untuk melakukan aktivitas program tanggung jawab sosial perusahaan dan bina lingkungan untuk menjaga lingkungan supaya ketika pembangunan ibu kota terjadi, lingkungan di sekitar area pembangunan tersebut sudah terjaga dan terlindungi terlebih dahulu.
"BUMN akan menjadi tim advance atau pendahulu yang akan masuk ke lokasi pembangunan ibu kota baru negara dalam rangka menjaga menjaga lingkungannya," katanya.
Ia mengatakan agenda pembahasan ibu kota baru dalam pertemuan pada Selasa (7/1), yakni bagaimana BUMN menjadi perintis menjaga lingkungan di area, sebelum terjadi pembangunan. Terkait nanti upaya perlindungannya dalam bentuk pemasangan pagar atau hal-hal lainnya, Arya menjawab pihaknya belum tahu detailnya namun yang terpenting BUMN-BUMN akan serius menjaga lingkungan di area pembangunan ibu kota baru.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengumpulkan sejumlah pimpinan perusahaan BUMN pada Selasa (7/1) dengan salah satu agenda pembahasan, yakni ibu kota baru negara. Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi, menyampaikan pembahasan mengenai ibu kota baru di Kementerian BUMN tersebut masih secara awal dan umum.
Pertemuan di Kementerian BUMN tersebut dihadiri oleh sejumlah pimpinan BUMN, seperti Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo, Direktur Utama Bank BTN Pahala Mansury, Direktur Wika Tumiyana, dan Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin. Selain itu, Direktur Utama Bank BRI Sunarso, Direktur Utama PGN Gigih Prakoso, Direktur Utama Bambang Triwibowo, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, dan Wakil Direktur Utama Pelindo II Hambra Samal.