Rabu 08 Jan 2020 07:24 WIB

Banten Pastikan Layanan Dasar Korban Banjir Terpenuhi

Pemprov Banten saat ini fokus melakukan penanganan korban banjir Lebak.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Banten Pastikan Layanan Dasar Korban Banjir Terpenuhi. Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy.
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam
Banten Pastikan Layanan Dasar Korban Banjir Terpenuhi. Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menyebut akan memastikan layanan dasar bagi para korban bencana banjir bisa terpenuhi. Kebutuhan dasar seperti tempat tinggal, makan hingga pendidikan akan diupayakan tetap bisa dirasakan para warga terdampak bencana.

"Kebutuhan tempat tinggal sementara dalam hal ini pengungsian, pangan, kesehatan, pendidikan, itu dulu yang kita fokuskan bisa diterima oleh para korban," kata Andika saat mengikuti rapat koordinasi tingkat menteri terkait banjir Jakarta, Jabar dan Banten di kantor Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) di Jakarta, Selasa (7/1).

Baca Juga

Pemprov Banten saat ini fokus melakukan penanganan korban banjir, khususnya di Kabupaten Lebak. Dia mengatakan, pada data terakhir terkait bencana di Kabupaten Lebak, tercatat sebanyak 1.310 rumah warga yang rusak sehingga tidak bisa ditinggali lagi oleh pemiliknya.

"Mereka inilah yang jadi sasaran pelayanan dasar kami di tenda-tenda pengungsian," katanya.

Andika mengatakan, masih ada sejumlah wilayah di Kabupaten Lebak yang terisolir akibat banjir bandang. Ia menuturkan bersama pemerintah pusat, Pemkab Lebak, TNI, Polri, Basarnas, PMI dan unsur relawan masih melakukan proses evakuasi terhadap mereka.

"Sambil mengevakuasi, kita pastikan juga logistik terdistribusikan kepada mereka yang menunggu giliran untuk dievakuasi," ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, banjir telah menyebabkan kerusakan sejumlah fasilitas umum, fasilitas sosial, dan perumahan warga. Akibat debit air yang tinggi, perumahan di tepi sungai ikut terendam sehingga sungai terlihat berpindah lokasi.

"Berdasarkan data kerusakan fasum, fasos dan perumahan, Kabupaten Lebak merupakan daerah dengan kerusakan infrastruktur terbanyak, disusul Kabupaten Bogor. Di Lebak ini ada Pak Wagub, sampai sungainya ada sungai yang pindah, bergeser dari sungai awal kemudian desanya jadi sungai baru," katanya.

Muhadjir mengatakan berdasarkan data BNPB yang ia terima, banjir dan longsor berdampak pada 293 kelurahan dan 74 kecamatan. Sebanyak 35.502 warga mengungsi, dan 67 orang meninggal dunia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement