Rabu 08 Jan 2020 12:57 WIB

Janji Nana Sujana Sebagai Kapolda Metro Jaya

Nana berjanji akan terbuka terhadap setiap perkembangan kasus.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Teguh Firmansyah
Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis (kiri) menyematkan tanda jabatan kepada pejabat baru Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sujana (kedua kanan) dan pejabat baru Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Irjen Pol Tomsi Tohir (kanan) saat Serah Terima Jabatan Pejabat Tinggi Polri dan Kapolda, di gedung Bareskrim, Mabes Polri Jakarta, Selasa (7/1/2020).
Foto: GALIH PRADIPTA/ANTARA FOTO
Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis (kiri) menyematkan tanda jabatan kepada pejabat baru Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sujana (kedua kanan) dan pejabat baru Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Irjen Pol Tomsi Tohir (kanan) saat Serah Terima Jabatan Pejabat Tinggi Polri dan Kapolda, di gedung Bareskrim, Mabes Polri Jakarta, Selasa (7/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Irjen Nana Sujana resmi menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Nana mengatakan, selama memimpin ia akan menjalankan program kapolda terdahulu dan bersinergi dengan wartawan.

"Alhamdulillah saya mendapat amanah dari Allah, dan ini kepercayaan pimpinan Polri untuk menjabat Kapolda Metro Jaya, ini surprise buat saya. Insyallah saya akan melanjutkan program-program yang sudah dirancang dan dilaksanakan oleh bapak wakapolri selama beliau jabat sebagai Kapolda Metro Jaya," kata Nana di Mapolda Metro Jaya, Rabu (8/1).

Baca Juga

Nana menuturkan, dia juga akan membuat program lain jika dinilai dibutuhkan oleh masyarakat. Mantan Kapolda NTB ini pun berjanji akan berusaha bekerja sebaik mungkin, seperti Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono saat memimpin Polda Metro Jaya. Menurutnya, kepemimpinan Gatot pantas untuk dicontoh.

"Beliau (Gatot) juga sama dengan mengedepankan upaya pencegahan dengan fungsi inteligen, linmas, dalam mengantisipasi dan deteksi dini setiap permasalahan yang ada. Ini akan terus kami lanjutkan dan pola seperti ini akan bagus untuk antisipasi," papar Nana.

Selain itu, sambung Nana, dia juga akan bersikap terbuka dalam memberikan informasi terkait perkembangan sejumlah kasus. Dia menyebut, siap untuk melakukan sinergi bersama dengan wartawan dalam penyebaran informasi bagi masyarakat.

"Kita ini saling membutuhkan, kalau enggak apalagi yang kita cari? Dan kita anggap kita ini soliditas Polri dengan wartawan harus terjadi, jangan ada dusta di antara kita, saya mohon dukungannya," ujar Nana

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement