REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA -- Kapal motor penumpang yang melayani penyeberangan dari Pelabuhan Jepara, Jawa Tengah, menuju Pulau Karimunjawa mulai beroperasi kembali. Sebelumnya pengoperasian kapal penyebrangan Jepara-Karimunjawa ini sempat terhenti akibat gelombang tinggi.
"Hari ini (8/1) sudah diberangkatkan Kapal Motor Penumpang Siginjai dari Pelabuhan Jepara menuju Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Jepara," kata Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Jepara Tri Jotho Sukristiyono di Jepara, Rabu (8/1).
Ia mengungkapkan kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Jepara pukul 06.30 WIB, sedangkan kapal yang lainnya sedang tidak beroperasi. Untuk KMP Express Bahari, katanya, masih tahap persiapan dengan melakukan pengisian bahan bakar.
Kondisi cuaca laut saat ini, lanjut dia, memang aman untuk penyeberangan karena ketinggian gelombang berkisar 1,5 meter hingga 2 meteran. Meskipun demikian, masyarakat setempat maupun wisatawan yang memang hendak berlibur ke Karimunjawa perlu mencatat bahwa saat ini memasuki musim baratan yang ditandai dengan gelombang tinggi.
"Kami minta maaf jika nantinya ada larangan aktivitas melaut karena situasinya masih buka tutup, menyusul kondisi gelombang laut yang masih belum stabil," ujarnya.
Ketika gelombang laut kembali tinggi, maka penyeberangan kapal penumpang menuju Karimunjawa juga akan dihentikan hingga kondisinya normal kembali.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, gelombang tinggi terjadi sejak awal Januari 2020 sehingga ratusan wisatawan di Karimunjawa yang tidak bisa pulang sesuai jadwal akhirnya pada Ahad (5/1) diangkut dengan Kapal Pelni dari Pelabuhan Karimunjawa menuju Semarang.
Setelah itu, kapal penumpang baru lagi beroperasi hari ini, Senin (8/1), dari Pelabuhan Jepara menuju Karimunjawa. Kapasitas penumpang dari KMP Siginjai tersebut sekitar 250-an penumpang.
Wisatawan sebetulnya tidak perlu khawatir tidak bisa pulang karena tersedia pesawat terbang sebagai alternatif transportasi, mengingat pesawat Wings Air beroperasi setiap hari dengan kapasitas penumpang 60 orang.