REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar elektronik untuk wisata, PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (Pigijo), menargetkan 180 ribu transaksi pada 2020. Target tersebut ditetapkan seiring resminya perusahaan menjadi perusahaan publik pada Rabu (8/1).
Direktur Utama Pigijo, Claudia Ingkiriwang, mengatakan perusahaan membidik wisawatawan mancanegara (wisman) untuk mencapai target tersebut. Dalam rangka itu, Pigijo akan berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata.
"Kami berharap dari segmen market yang dicanangkan Kemenpar, 10-20 persen wisman yang datang ke Indonesia akan menggunakan fitur Pigijo," kata Claudia, Rabu (8/1).
Claudia optimistis, Pigijo dan Kemenpar ke depannya bisa saling memberi keunguntungan. Claudia mengaku Kemenpar sangat membantu dalam pengembangan bisnis Pigijo. Platform Pigijo sendiri akan membantu para wisman yang datang ke Indonesia.
Kemenpar, menurut Claudia, turut memberi dukungan melalui perluasan jaringan, khususnya kepada mitra lokal. Claudia mengatakan saat ini setidaknya sudah ada 3500 mitra yang sudah terhubung dengan Pigijo.
Claudia mengakui, salah satu tantangan dalam pengembangan bisnisnya yaitu rendahnya kemampuan mitra untuk mengelola inventaris dalam bentuk digital. Sehingga, diperlukan upaya untuk memperkuat mitra dari sisi teknologi.
"Mitra ini yang harus kita perkuat dan tingkatkan dari sisi penggunaan teknologinya," kata Claudia.