REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini, berencana menyiapkan tujuh posko di beberapa titik. Rencana ini dalam rangka mengantisipasi bencana alam selama musim penghujan.
Menurut wali kota yang akrab disapa Risma ini, setiap posko akan mendapatkan fasilitas lengkap. Antara lain tenaga dokter, perawat, petugas Linmas, PMK, dan ambulans. "Semua itu disiapkan agar menjadi jujukan pertama jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu," ungkap Risma.
Selain itu, pemkot juga akan menyediakan genset, perahu karet, pelampung, dan tenda. Kemudian memasang alat berupa kamera dan layar untuk memonitor cuaca. Pemasangan ini terutama di daerah yang berdekatan dengan pesisir laut.
Menurut dia, warga pesisir akan diajarkan untuk membaca keadaan air. Hal ini terutama melalui alat yang akan disediakan pemerintah kota nantinya. Dengan cara ini, Risma berharap, masyarakat dapat turut memantau keadaan air laut dalam mengantisipasi bencana.
Risma mengaku telah memberikan instruksi kepada jajarannya terkait nelayan. Nelayan diminta agar tidak melaut selama cuaca masih belum stabil. Ketersediaan pangan selama nelayan tidak bekerja akan disiapkan oleh Pemkot Surabaya.
Sebelumnya, Risma telah menerima laporan cuaca di Kota Surabaya selama sepekan ke depan. Berdasarkan data BMKG, Kota Surabaya diprediksi akan mengalami cuaca ekstrem. Oleh sebab itu, Risma mengimbau warganya agar tetap waspada.
Untuk mengantisipasi bencana, Risma juga berencana akan membuat surat edaran. Surat ini ditujukan agar sekolah melarang siswanya beraktivitas di luar ruangan. Upaya ini dilakukan untuk mencegah terjadinya angin kencang dan hujan.
"Tidak ada anak yang bermain di luar. Mereka rentan untuk menyelamatkan diri ketika air tumpah,” ujarnya.