Rabu 08 Jan 2020 16:18 WIB

Aksi Balasan AS ke Iran Bisa Picu Perang Besar

Garda revolusi Iran meluncurkan misil ke pangkalan AS di Irak.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Foto yang diambil TV Iran (IRIB) memperlihatkan rudal Iran yang ditembakkan ke Pangkalan Ain al-Asad pada Rabu (8/1).
Foto: IRIB/EPA
Foto yang diambil TV Iran (IRIB) memperlihatkan rudal Iran yang ditembakkan ke Pangkalan Ain al-Asad pada Rabu (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Penasihat Presiden Iran Hassan Rouhani, Hessameddin Ashena, mengatakan jika Amerika Serikat (AS) membalas serangan rudal Iran yang ditargetkan ke pangkalan udara Ain al-Asad di Irak, hal itu dapat memicu perang besar.

"Setiap tindakan militer yang merugikan oleh AS akan dipenuhi dengan perang habis-habisan di seluruh kawasan. (Arab) Saudi, bagaimanapun, bisa mengambil jalan yang berbeda. Mereka bisa memiliki kedamaian total," kata Ashena melalui akun Twitter pribadinya pada Rabu (8/1).

Baca Juga

Pernyataan Ashena tampaknya merupakan peringatan terhadap Saudi agar memihak atau berdiri di sisi AS. Riyadh diketahui merupakan sekutu utama Washington di Timur Tengah.

Garda Revolusi Iran meluncurkan puluhan misil ke pangkalan udara Ain al-Asad di Irak pada Rabu dini hari waktu setempat. Pangkalan tersebut merupakan fasilitas yang dioperasikan bersama oleh pasukan Irak dan AS.

Sumber-sumber militer Iran mengklaim serangan itu menyebabkan 30 tentara AS terluka. Garda Revolusi Iran menyebut serangan ke Pangkalan Ain al-Asad hanya permulaan dari serangkaian balas dendam atas dibunuhnya Komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qassem Soleimani oleh AS. Iran tak menetapkan batas waktu kapan serangan akan dihentikan.

"Kami memperingatkan semua negara sekutu AS bahwa jika serangan dilancarkan dari pangkalan di negara mereka ke Iran, mereka akan menjadi sasaran pembalasan militer," kata Garda Revolusi Iran.

Pada Jumat pekan lalu, AS membunuh Qassem Soleimani di Bandara Internasional Baghdad, Irak. Dia, yang saat itu tengah berada di konvoi Popular Mobilization Forces (PMF), yakni pasukan paramiliter Irak yang dekat dengan Iran, tewas akibat serangan drone atau pesawat nirawak.

Itu merupakan serangan besar pertama AS terhadap kelompok yang terafiliasi atau terkait dengan Iran sejak menarik pasukannya dari Irak pada 2011. Perintah untuk mengeksekusi tindakan tersebut datang langsung dari Presiden AS Donald Trump. Dia menyebut Soleimani telah merencanakan serangan yang mengancam para diplomat dan personel militer AS di Irak serta kawasan sekitarnya. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement