REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Posko Dompet Dhuafa di Lebak Banten menampung ratusan warga yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor. Kalangan anak-anak hingga dewasa sejak awal Januari sudah berada di posko yang menempati area Pondok Pesantren Darul Musthofa di Desa Luhur Jaya Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak itu.
Koordinator Tim Respons DMC Dompet Dhuafa untuk Bencana Lebak, Erwandi Saputra menuturkan ada 836 jiwa yang mengungsi di posko tersebut. Jumlah ini terdiri dari warga yang berasal dari enam kampung di wilayah Kecamatan Lebakgedong dan sekitarnya.
Keenam kampung itu ialah Kampung Kondang dengan pengungsi 15 jiwa, Kampung Cigobang 244 jiwa, Kampung Jaha 42 jiwa, Kampung Muhara 181 jiwa, Kampung Cinyiru 351 jiwa, dan Kampung Padurung 4 jiwa. Sedangkan total Kepala Keluarga (KK) yaitu 196 KK. Ada enam ibu hamil, 13 ibu menyusui, 70 lansia dan 93 anak-anak.
Di posko ini terdapat mobil dapur keliling atau darling. Erwin mengatakan mobil darling itu difokuskan untuk memenuhi kebutuhan MPASI para bayi
"Karena di lokasi bencana biasanya yang sering terlupakan itu adalah bayi dan balita. Karena kebanyakan orang memberi donasi itu fokus ke dewasa dan orang tua, sedangkan yang terdampak itu kan enggak hanya itu, ada juga yang bayi. Jadi kita coba memenuhi gizi-gizi untuk bayi dan balita," kata pria yang akrab disapa Bojex ini, kepada Republika.co.id di posko, Rabu (8/1).
Dapur Keliling (Darling) untuk para pengungsi di Posko Dompet Dhuafa Lebak Banten.
Bojex menjelaskan, melaluo mobil darling itu pula, pembagian makanan untuk pengungsi dilakukan oleh tim dokter gizi. "Misalnya ada bantuan masuk seperti susu bayi. Untuk menyalurkannya tetap dipantau oleh tim medis. Takutnya enggak cocok kan. Disesuaikan dengan umur bayinya," jelas dia.
Selain itu mobil darling juga untuk menyediakan makanan jenis lain seperti bubur kacang ijo, puding, dan sup jagung. Makanan tersebut diutamakan untuk anak-anak. Sedangkan dapur umum dikhususkan untuk penyediaan makanan pokok.
Bojex juga menyampaikan, kendala dalam membantu korban bencana Lebak ini yaitu terkait beberapa akses jalan yang terputus. Sebab dia mengatakan sejumlah jembatan penyeberang di Sungai Ciberang ambruk setelah diterjang banjir bandang.
"Kendalanya lebih ke akses yang terputus akibat longsor sehinggaa kita menggunakan perahu karet untuk bantu warga. Agar warga bisa ke lokasi rumah atau untuk belanja. Kita bantu sekuat tenaga dengan perahu untuk akses yang enggak bisa ditempuh dengan kendaraan," paparnya.