Rabu 08 Jan 2020 17:11 WIB

Inggris Kecam Serangan Iran ke Pangkalan Militer di Irak

Pasukan Inggris turut bergabung di pangkalan militer AS di Irak yang diserang Iran.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Foto yang diambil TV Iran (IRIB) memperlihatkan rudal Iran yang ditembakkan ke Pangkalan Ain al-Asad pada Rabu (8/1).
Foto: IRIB/EPA
Foto yang diambil TV Iran (IRIB) memperlihatkan rudal Iran yang ditembakkan ke Pangkalan Ain al-Asad pada Rabu (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris mengecam serangan rudal Iran ke pangkalan militer di Irak. Pangkalan militer tersebut menampung pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat. Pasukan Inggris bergabung dalam koalisi tersebut.

"Kami mengecam serangan di pangkalan militer Irak yang menampung Koalisi termasuk pasukan Inggris, kata Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab, Rabu (8/1).

Baca Juga

Garda Revolusi Iran meluncurkan puluhan rudal ke pangkalan udara Ain al-Asad di Irak pada Rabu (8/1) dini hari waktu setempat. Pangkalan tersebut merupakan fasilitas yang dioperasikan bersama oleh pasukan Irak dan AS.

"Kami meminta Iran tidak mengulangi serangan sembrono dan berbahaya dan justru mulai menurunkan ketegangan yang mendesak," kata Raab.

Sumber-sumber militer Iran mengklaim serangan itu menyebabkan 30 tentara AS terluka. Garda Revolusi Iran menyebut serangan ke Pangkalan Ain al-Asad hanya permulaan dari serangkaian balas dendam atas pembunuhan Komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qassem Soleimani oleh AS.

Iran tak menetapkan batas waktu kapan serangan akan dihentikan. Pembunuhan Soleimani meningkatkan ketegangan dengan sangat cepat. Iran juga sudah mengumumkan tidak lagi terikat dengan kesepakatan nuklir 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action.

Parlemen Irak pun meloloskan resolusi mengusir pasukan AS dari negara mereka. Hal itu akan menurunkan upaya berperang melawan kelompok teroris di wilayah tersebut dan memperkuat pengaruh Iran di Timur Tengah. 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement