Rabu 08 Jan 2020 17:37 WIB

Pemerintah AS Diperingatkan Tingginya Ketegangan di Timteng

Iran menyerang pasukan AS di Irak dinilai picu ketegangan di Timteng.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Bendera Iran Irak
Bendera Iran Irak

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anggota Parlemen dari Partai Demokrat dan beberapa anggota Partai Republik Amerika Serikat (AS) memperingatkan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Hal itu terutama setelah Iran melancarkan serangan terhadap pasukan AS yang berada di Irak.

Berita tentang serangan Teheran terhadap dua pangkalan militer yang berada di Irak muncul ketika anggota Partai Demokrat di House of Representative sedang rapat. Pangkalan militer yang diserang Iran menampung pasukan koalisi yang dipimpin AS.

Baca Juga

Serangan tersebut sebagai serangan balasan atas serangan AS yang mengakibatkan kematian komandan militer Iran Jenderal Qassem Soleimani. Beberapa orang yang hadir dalam rapat House tersebut mengatakan ketua House Nancy Pelosi diserahkan catatan tentang serangan itu saat rapat dan meninggalkan ruang tidak lama kemudian.

"Mengamati dengan seksama situasi pengeboman yang menargetkan pasukan AS di Irak, kami harus memastikan keamanan anggota angkatan kami, termasuk mengakhiri provokasi tanpa akhir dari pemerintah dan memintan Iran menahan diri dari melakukan kekerasan, Amerika dan dunia tidak mampu biayai perang," cicit Pelosi di Twitter, Rabu (8/1).

Presiden AS Donald Trump memerintahkan penyerangan terhadap Soleimani. Trump mengaku jenderal Iran itu berencana menyerang AS tanpa memberikan bukti apa pun. Partai Demokrat sudah mengkritik keputusan tersebut.

Menurut mereka, hal itu hanya akan meningkatkan ketegangan dengan Iran. Mereka juga mendesak Trump untuk meminta persetujuan dari Kongres sebelum mengambil langkah militer. Meskipun, Senat yang dikuasai Partai Republik tidak mungkin untuk mendukung langkah yang akan mengikat tangan presiden.

"Pada saat ini, hati dan doa saya bersama dengan militer kami dan keluarga mereka di Irak dan seluruh dunia, tapi ini menjadi pengingat mengapa kami harus menurunkan ketegangan di Timur Tengah, rakyat Amerika tidak ingin berperang dengan Iran," kata kandidat calon presiden dari Partai Demokrat Elizabeth Warren.

Kandidat presiden dari Partai Demokrat lainnya Joe Biden mengatakan serangan itu sudah dapat diprediksi. Mantan wakil presiden itu menegaskan serangan tersebut hasil dari tindakan Trump.

"Saya hanya bisa berdoa kepada Tuhan saat ia menjalani apa yang terjadi, ketika kami sedang berbicara, dia sedang mendengarkan komandan militer untuk pertama kalinya karena sejauh ini hal itu belum pernah terjadi," kata Biden dalam sebuah acara di Philadelphia.

Para anggota Parlemen yang ikut rapat dengan Pelosi tidak terkejut dengan berita serangan Iran. Ketua mayoritas House Steny Hoyer mengatakan berita tersebut tidak mengejutkan orang-orang di dalam ruangan.

"Tidak adanya yang menyesali hilangnya nyawa Soleimani, dia teroris jahat yang menghilangkan banyak nyawa, tapi tidak ada yang terkejut ketika Anda melakukannya, maka akan ada tanggapannya," kata Hoyer. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement