REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI menggelar rapat dengan PSSI terkait Piala Dunia U-20 2021. Kedua institusi membicarakan persiapan Indonesia menjadi tuan rumah di Kantor Kemenpora, Rabu (8/1). Selain Kemenpora dan PSSI, terdapat pula perwakilan dari Kementerian PUPR dan Kementerian Keuangan terkait infrastruktur dan keuangannya.
Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Broto menyampaikan pada PSSI selaku induk dari penyelenggara untuk membentuk kepanitiaan khusus beserta penamaan yang menarik.
"Seperti misalnya jika dalam kepanitiaan Asian Games ada penyebutan INASGOC. Saran rapat agar itu dikonsultasikan dengan FIFA dan yang branded banget, agar mudah diingat publik domestik maupun internasional," kata Gatot kepada wartawan.
Kemenpora juga meminta pengurus PSSI untuk segera menyerahkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan master plan penyelenggaraan Piala Dunia FIFA U-20 2021. Menurut Gatot, kedua poin itu sangat dibutuhkan oleh pemerintah untuk merencanakan penyediaan anggaran yang dibutuhkan bagi persiapannya.
Sebagai bagian dari pemerintahan, Kemenpora akan mengirim surat resmi pada Kementerian PUPR untuk meminta dukungan administratif dan teknis ihwal renovasi sejumlah stadion. Surat yang sama juga dikirim Kemenpora pada Kementerian Keuangan menyoal pendanaan acara.
Di satu sisi, Gatot meminta PSSI untuk tidak mengandalkan APBN dan APBD dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-20. Ia berharap, panitia juga memburu sumber dana dari pihak sponsor di berbagai negara.
"Agar supaya tidak semata-mata mengandalkan APBN dan APBD, maka pengurus PSSI disarankan untuk mencari dana sponsor internasional maupun domestik," kata dia.