REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Aceh Besar melakukan survei awal terhadap dugaan adanya magnet bumi di kawasan Bukit Radar, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar.
"Observasi kami, masih awal. Kami belum bawa alat untuk memantau adanya anomali magnet. Jadi dengan peralatan sederhana, dan hasilnya sudah kami laporkan ke pusat," terang Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar, Djati Cipto Kuncoro di Banda Aceh, Rabu (8/1).
Ia menjelaskan, timnya telah mengobservasi beberapa titik kawasan Bukit Radar terutama di daerah tanjakan yang dianggap pihak memiliki gaya menarik dengan menggunakan kendaraan roda empat jenis mobil.
Hasil observasi pihaknya menyebut, bahwa terjadi perbedaan pandangan yang seolah-olah berada di jalan menurun. Padahal yang terjadi melalui jalan sedikit menanjak menuju bukit.
"Memang di titik tertentu, kuat dorongannya. Andai kata pun seakan-akan jalan menanjak, mungkin laju dari atas agak kuat, sehingga kendaraan bisa melaju. Padahal tanjakannya cuma sedikit sekali," terang dia.
Ia memastikan bakal melakukan observasi ulang dengan membawa peralatan lengkap beserta tim dari BMKG Jakarta, sehingga dapat memantau dugaan adanya kemagnetan di sekitar kawasan Bukit Radar.
Seperti diketahui, BMKG memiliki bidang yang bertugas mengamati magnet bumi, yakni Kedeputian Geofisika dengan sub bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu yang setiap tahunnya melakukan pengamatan epoh atau terkait magnet bumi di Indonesia.
"Insya Allah di bulan ini, tim dari Jakarta akan melaksanakan epoh dengan menggunakan alat. Bukan saja di Aceh Besar, tetapi wilayah lain di Indonesia," katanya.
Djati juga tidak sepakat dengan tudingan hoaksatau kabar bohong terkait dugaan adanya magnet bumi di kawasan Bukit Radar, dan sudah terlanjur viral di media sosial tersebut.
"Semua yang ada di permukaan bumi memiliki kandungan magnet. Cuma persentasenya tak besar, dan berbeda-beda. Kita juga tidak bisa bilang itu hoaks, kalau belum melakukan kajian atau penelitian menggunakan alat," ujar dia.