Kamis 09 Jan 2020 01:11 WIB

Pohon Tumbang dan Longsor Bencana Terbanyak Tasikmalaya

Pohon tumbang dan longsor dominasi bencana di Tasimalaya awal tahun.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nora Azizah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kota Tasikmalaya menyebutkan, kejadian pohon tumbang mendominasi bencana pada pekan pertama 2020 (Ilustrasi longsor)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kota Tasikmalaya menyebutkan, kejadian pohon tumbang mendominasi bencana pada pekan pertama 2020 (Ilustrasi longsor)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kota Tasikmalaya menyebutkan, kejadian pohon tumbang mendominasi bencana pada pekan pertama 2020. Kendati demikian, belum ada korban jiwa akibat kejadian pohon tumbang di Kota Tasikmalaya selama awal tahun.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar mengatakan, selain pohon tumbang, kejadian bencana yang menonjol adalah longsor yang mengakibatkan rumah rusak di Kecamatan Cipedes. Empat orang harus mengungsi terdampak kejadian itu lantaran rumahnya tak lagi memungkinkan untuk ditempati.

Baca Juga

"Sejauh ini paling banyak longsor dan pohon tumbang. Kalau Kota Tasik tidak ada potensi banjir, hanya ada genangan dari luapan sungai dan gorong-gorong," kata dia saat dihubungi republika.co.id, Rabu (8/2).

Berdasarkan data BPBD hingga Rabu, selama 2020 terjadi 11 kejadian bencana. Dua kejadian merupakan pohon tumbang yang merusak dua fasilitas umum. Empat kejadian cuaca ektrim mengakibatkan tujuh rumah rusak dan tujuh kepala keluarga (KK) atau 25 jiwa terdampak. Satu bencana gempa bumi menyebabkan satu rumag yang dihuni tiga KK atau sembilan jiwa terdampak.

Sementara longsor terjadi tiga kali dan menyebabkan empat KK atau 14 jiwa dalam tiga rumah terdampak. Sedangkan pergerakan tanah terjadi satu kali, yang mengakibatkan tiga rumah yang dihuni tiga KK atau 12 jiwa terdampak.

Ihwal pohon tumbang, Ucu mengakui, bencana itu selalu terjadi setiap musim hujan. Penyebabnya, tidak ada identifikasi jumlah dan kondisi pohon yang terdapat di Kota Tasikmalaya. Alhasil, tidak ada pemeliharaan secara kontiniu.

Ia mengatakan, terdapat tiga institusi yang memiliki kewenangan terkait keberadaan pohon, yaitu Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perwaskim) Kota Tasikmalaya, Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, dan pengawas jalan nasional. Sementara BPBD hanya bertugas melakukan penanggulangan ketika pohon tumbang.

"Sekarang, semua yang tumbang ditangi BPBD. Termasuk prmangkasan. Karena kalau terjadi pembiaran masyarakat yang jadi korban," kata dia.

Ucu mengatakan, saat ini intensitas hujan akan semakin meninggi. Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada.

"Yang berada di pinggir sungai harus selalu mengamati permukaan air. Kalau terjadi luapam, mohon dilaporkan ke kita. Lalu janhan berteduh di bawah pohon dan waspada sambaran petir," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement