REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD— Perdana Menteri Irak, Adel Abdul Mahdi, menerima pesan dari Iran bahwa pembalasan Iran atas pembunuhan jenderal terkemuka Iran oleh Amerika Serikat akan segera terjadi atau sedang berlangsung. Pernyataan ini disampaikan juru bicara Mahdi, pada Rabu (8/1).
Pasukan Iran menembakkan peluru kendali ke pangkalan-pangkalan militer yang ditempati pasukan AS di Irak sebagai pembalasan atas kematian jenderalnya, Qassem Soleimani.
Serangan Iran itu meningkatkan risiko pada konflik yang dihadapinya dengan Washington di tengah kekhawatiran bahwa perang akan meluas di Timur Tengah.
"Tak lama setelah tengah malam pada Rabu, kami menerima pesan lisan dari Republik Islam Iran bahwa tanggapan Iran terhadap pembunuhan syuhada Qassem Soleimani sudah dimulai atau akan dimulai," kata juru bicara PM Mahdi.
Teheran mengatakan kepada Abdul Mahdi bahwa pihaknya hanya akan menyerang lokasi-lokasi keberadaan pasukan AS namun tidak menyebutkan secara rinci lokasi yang dimaksud, kata sang juru bicara dalam pernyataan.
Abdul Mahdi sedang menerima telepon dari Amerika Serikat ketika rudal-rudal berjatuhan di sayap Amerika di pangkalan udara tersebut, yang berada di Provinsi Anbar, serta di sebuah pangkalan udara di Erbil, kata juru bicara. Belum ada laporan soal korban, baik dari militer Irak maupun pasukan pimpinan AS. .