Kamis 09 Jan 2020 06:59 WIB

Wali Kota Bekasi Ingin Relokasi Pondok Gede Permai

Wali Kota Bekasi ingin relokasi perumahan Pondok Gede Permai karena langganan banjir

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Christiyaningsih
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi ingin relokasi perumahan Pondok Gede Permai karena langganan banjir. Ilustrasi.
Foto: Antara/Risky Andrianto
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi ingin relokasi perumahan Pondok Gede Permai karena langganan banjir. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi ingin merelokasi perumahan Pondok Gede Permai, Kota Bekasi. Pasalnya, perumahan ini memang sering kali menjadi langganan banjir saat hujan lebat mengguyur.

Rencana relokasi perumahan Pondok Gede Permai ini pun disampaikan Rahmat saat dipanggil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (8/1). Rahmat menyebut keinginan Pemkot Bekasi untuk merelokasi kawasan pemukiman ini memang sudah lama. Namun, warga selalu menolak rencana ini.

Baca Juga

“Tadi saya ngomong sama Presiden, Pondok Gede Permai harus direlokasi, dijadikan holder, tapi warganya tidak pernah mau dari 2014,” ujar Rahmat.

Menurut Rahmat, Presiden pun menginstruksikan agar pemerintah daerah lebih memperkuat kerja sama dengan pemerintah pusat dan juga daerah lainnya. Dengan demikian penanganan masalah banjir ini dapat segera diselesaikan. “Presiden lebih menekankan kerja sama pusat, daerah, sinergi,” tambahnya.

Banjir yang terjadi di awal tahun ini juga menerjang sebagian besar wilayah Kota Bekasi. Menurutnya, bencana banjir kemarin terjadi merata hingga 75 persen di wilayahnya. Lambannya respons dari Pemkot Bekasi, kata dia, lantaran terbatasnya peralatan dan fasilitas. 

“Kendalanya kan banjir merata, 75 persen. Peralatan dan fasilitas terbatas. Sekarang saja kita masih perpanjang karena ada lumpur dan sampah yang masih harus kita bersihkan,” ujar Rahmat.

Untuk menghadapi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan ini, Pemkot Bekasi akan lebih meningkatkan kewaspadaannya. Salah satunya yakni dengan meminta bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Rahmat mengaku telah berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar memberikan bantuan pompa air.

“Saya sudah bicara juga sama bapak Gubernur DKI minta bantuan pompa satu dan lain hal. Alhamdulillah beliau respek dan memang kejadian kemarin itu 400 milimeter, 4 kali ekstrem yang kita terima,” jelas dia.

Rahmat menjelaskan, dua sungai besar memang melintas di wilayah Bekasi yakni Sungai Cikeas dan juga Sungai Cileungsi. Akibatnya saat cuaca ekstrem potensi banjir di wilayah sekitar sungai juga semakin tinggi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement