Kamis 09 Jan 2020 07:55 WIB

Garuda Indonesia: Penerbangan Rute Eropa tak Lewat Iran

Garuda Indonesia akan tetap melayani rute penerbangan ke Eropa.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Garuda Indonesia
Garuda Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai Garuda Indonesia memastikan rupe penerbangan dari dan menuju Eropa tiak akan melewati kawasa udara Iran dan sekitarnya. Hal tersebut menyusul adanya larangan terbang yang dikeluarkan Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) pascaketegangan yang tengah terjadi di kawasan Timur Tengah tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Garuda Indonesia Tumpal M Hutapea mengatakan Garuda Indonesia menyesuaikan jalur penerbangan dari dan menuju Eropa. "Sebelumnya melewati wilayah udara Bucharest dialihkan ke wilayah udara Mesir dan Yunani," kata Tumpal, Rabu (8/1).

Baca Juga

Dengan begitu, Tumpal menegaskan seluruh layanan operasional Garuda Indonesia pada rute tersebut tetap berlangsung normal seperti biasa. Dia memastikan akan terus memantau secara intensif perkembangan lebih lanjut kondisi tersebut.

"Kami berkoordinasi bersama seluruh pemangku kepentingan terkait dalam memastikan aspek keselamatan dan keamanan layanan operasional Garuda Indonesia tetap terjaga," ujar Tumpal.

Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana B Pramesti menilai kondisi buruk di beberapa negara Timur Tengah perlu diantisipasi. Dia meminta maskapai di Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan.

"Memperhatikan peningkatan eskalasi konflik di wilayah Timur Tengah, khususnya Irak, Iran, Teluk Persia, dan Teluk Oman, seluruh maskapai diharapkan dapat meningkatkan kehati-hatian dan juga kewaspadaan,” kata Polana di Jakarta, Rabu (8/1).

Polana memastikan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub sudah mengeluarkan Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor AU.008/1/2/DRJU.DAU/2020 Tanggal 8 Januari 2020 perihal Peringatan Overflying. Surat tersebut untuk mengingatkan kepada Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU) atau maskapai untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan apabila melintas dan berencana melintasi wilayah udara di beberapa negara Timur Tengah seperti Irak, Iran, Teluk Persia, dan Teluk Oman.

Saat ini, kata Polana, pesawat yang akan melewati daerah tersebut harus melakulan //reroute// untuk menjauhi area konflik. "Ini ermasuk pesawat yang akan terbang menuju dan dari Saudia Arabia," ujar Polana.

Polana memastikan Kemenhub akan terus memantau seluruh maskapai nasional yang melakukan penerbangan internasional. Dia menilai hal tersebut dilakukan untuk menjaga keselamatan, keamanan, dan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa penerbangan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement