REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengungkap sebanyak delapan kecamatan di Kabupaten Grobogan terdampak banjir sejak Rabu (8/1). "Delapan kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Karangrayung, Kecamatan Gubug, Kecamatan Godong, Kecamatan Tanggungharjo, Kecamatan Tegowanu, Kecamatan Penawangan, Kecamatan Kedungjati dan Kecamatan Purwodadi," ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (9/1).
Selain merendam desa/kelurahan dan infrastruktur serta fasilitas umum, ia menyebutkan, banjir tersebut juga mengakibatkan satu warga meninggal dunia. Warga tersebut terpeleset di dalam rumah yang terendam air dari jebolan Tanggul Kali Jajar di Kecamatan Karangrayung.
"Ratusan hektar sawah yang ditanami padi berumur sekitar satu bulanan juga terendam dan sehingga terancam gagal panen," ujarnya.
Selain Kabupaten Grobogan, ia menyebutkan wilayah Kabupaten Demak juga terdampak banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Tuntang ditambah jebolnya tanggul penahan sungai. Bencana tersebut menyebabkan 180 jiwa mengungsi di Kantor Kecamatan, pengungsi dan diprediksi ketinggian air akan bertambah.
"Data sementara yang berhasil dihimpun sebanyak 4.000 kepala keluarga (KK) terdampak banjir. Sedangkan tinggi muka air berkisar antara 80 hingga 150 sentimeter (cm)," ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meninjau lokasi terdampak bencana banjir yang melanda di sejumlah wilayahnya seperti di Grobogan dan Demak, Jawa Tengah, Kamis (9/1). Hadir mengenakan blangkon dan pakaian adat khas Jawa Tengah, Ganjar meninjau beberapa tempat seperti Sungai Tuntang yang meluap karena intensitas hujan tinggi dan air kiriman dari wilayah hulu sungai, didampingi Kalakhar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Sudaryanto dan Bupati Grobogan Sri Sumarni.
Selain meninjau sungai dari atas jembatan, Ganjar juga mengunjungi posko di Kecamatan Gubug untuk menyapa para relawan dan pengungsi. Dalam kesempatan tersebut, Ganjar mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan agar tidak terpapar penyakit yang mengancam saat banjir, terlebih jenis penyakit yang dibawa oleh hewan pengerat seperti tikus. Setelah itu Ganjar juga membagi-bagikan kaos bertuliskan Jateng Gayeng bagi sejumlah warga di posko.