REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Damri menyatakan bertanggung jawab atas insiden seorang perempuan terjepit di antara bus Damri di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, pada Ahad (5/1).
General Manager Perum Damri Cabang Bandara Soekarno-Hatta Sumijan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Seorang perempuan bernama Nurlela (37) terjepit di badan jalur bus Damri di halte shuttle bus TOD M1 Bandara Soekarno-Hatta, pada Ahad (5/1) pukul 13.25 WIB.
Kejadian terjadi bermula ketika pramudi bus Damri bernama Andi yang sedang melakukan aktivitas naik turun penumpang di halte shuttle bus TOD Bandara Soekarno-Hatta.
“Terlihat Ibu Nurlela yang menuju Gedung GWO berada di sebelah kanan turunan jembatan layang TOD dan menggunakan jalur pintu keluar shuttle bus dengan berjalan kaki,” kata Sumijan.
Sumijan mengatakan jalur shuttle bus tersebut adalah jalur khusus perlintasan bus dan bukan untuk lalu lintas pejalan kaki.
Tim Damri Bandara Internasional Soekarno-hatta segera membawa korban ke rumah sakit terdekat dan bertanggung jawab atas pembiayaan pengobatan Nurlela.
“Hasil pemeriksaan di rumah sakit, Ibu Nurlela tidak dalam kondisi hamil dan tidak mengalami luka serius, sekarang sudah diperbolehkan pulang oleh dokter RSUD Kabupaten Tangerang,” ujar Sumijan.
Perum Damri menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang dirugikan atas insiden yang terjadi dan berkomitmen agar terus memberikan pelayanan terbaik dengan senantiasa mengutamakan aspek keamanan dan keselamatan.