REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kenaikan debit air sungai Ciliwung di Katulampa juga berimbas hingga ke Kota Depok. Berdasarkan informasi dari Pos Pemantauan Sungai Ciliwung, Jembatan Panus Pancoran Mas Kota Depok, ketinggian air sempat mencapai 190 cm.
Petugas Pos Pantau Sungai Ciliwung, Syarif mengatakan air berangsur-angsur mengalami kenaikan sejak pagi hari. Namun, statusnya masih dinyatakan siaga empat. "Sekitar pukul 11.00 WIB tadi terpantau 115 sentimeter, kemudian menjelang siang mencapai 190 sentimeter. Ini karena air di Katulampa Bogor juga mengalami kenaikan hingga 80 meter," ujar Syarif, Kamis (9/1)
Hingga saat ini, menurut dia belum terlihat ada luapan air sungai yang menjadi sumber penyebab bencana banjir. Tetapi meskipun demikian masyarakat diharapkan tetap waspada.
"Awalnya kan statusnya waspada, ini sudah beberapa hari semenjak banjir kami tingkatkan menjadi siaga. Ditambah lagi, intensitas hujan yang turun bisa seharian meskipun tidak lebat," terangnya.
Selain mengawasi ketinggian air, Syarif juga terus memantau hujan lokal di wilayah Bojong Gede dan Citayam Kabupaten Bogor. Pasalnya apabila terjadi hujan dengan intensitas cukup tinggi di kedua wilayah perbatasan Depok tersebut diprediksi debit air juga akan mengalami ketinggian. "Itu juga memengaruhi debit air, selain di wilayah Katulampa," ucapnya.
Selanjutnya, arus aliran sungai Ciliwung juga terlihat cukup deras dari arah Katulampa menuju Depok, terutama ketika debit air meningkat. "Hitungannya, kalau normal dari Katulampa ke Depok empat jam, sedangkan dari Depok ke Manggarai (Jaksel) sekitar enam jam," tuturnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Stasiun Bogor menyatakan waspada terhadap cuaca ekstrem yaitu hujan lebat disertai angin kencang yang diprediksi terjadi di beberapa wilayah Jawa Barat hingga sepekan ke depan. Adapun beberapa wilayah di Jawa Barat yang mengalami cuaca ekstrem yakni Bogor, Sukabumi, Depok, Bekasi, Sumedang, Purwakarta, Subang, Bandung, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Kuningan, Indramayu, Majalengka, Karawang, dan Cirebon.