REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku akan bertemu dengan pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk membahas hasil pendahuluan audit investigasi atas kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (persero).
Perhatian Sri Mulyani ini menyangkut proyeksi BPK bahwa kasus Jiwasraya berisiko menimbulkan dampak sistemis terhadap perekonomian Indonesia.
"Aku nanti bicara dulu ya sama BPK mengenai hasil audit beliau," ujar Sri di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (9/1).
Diberitakan sebelumnya, hasil audit investigasi BPK mengerucut pada pernyataan bahwa pengelolaan Jiwasraya mengindikasikan praktik korupsi dan penyimpangan hukum lainnya.
Ketua BPK, Agung Firman Sampurna, mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati mengambil kebijakan dalam menyelamatkan Jiwasraya.
"Kasus Jiwasraya besar skalanya, bahkan saya katakan gigantik, sehingga memiliki risiko sistemis,” kata Agung.
Mengacu pada Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan, dampak sistemis adalah suatu kondisi sulit yang ditimbulkan suatu bank, lembaga keuangan bukan bank, dan/atau gejolak pasar keuangan.
Apabila masalah tidak diatasi, dapat menyebabkan kegagalan lembaga keuangan lain hingga menyebabkan hilangnya kepercayaan terhadap sistem keuangan dan perekonomian nasional.