Jumat 10 Jan 2020 03:50 WIB

Jalan Lintas Barat Bandar Lampung-Bengkulu Terputus Total

Jalan Lintas Barat Bandar Lampung terdampak banjir dan longsor.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nashih Nashrullah
Jalan Lintas Barat Bandar Lampung terdampak banjir dan longsor. Foto tanah longsor (ilustrasi).
Foto: Antara
Jalan Lintas Barat Bandar Lampung terdampak banjir dan longsor. Foto tanah longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Hujan deras yang mengguyur wilayah Lampung menyebabkan banjir dan tanah longsor di jalan lintas barat (jalinbar), yang menghubungkan Bandar Lampung–Bengkulu, Kamis (9/1) malam. 

Aparat kepolisian mengalihkan arus kendaraan dari kedua provinsi tersebut ke jalan lintas tengah (jalinteng).

Baca Juga

Keterangan yang diperoleh Republika.co.id dari Polres Pesawaran, Kamis (9/1) malam, jalinbar mengalami banjir dan tanah longsor Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung. 

Arus kendaraan yang melintas otomatis terganggu. Petugas terpaksa mengalihkan kendaraan atau memutar balik lewat jalan lintas lainnya.

Banjir yang merendam jalan dan tanah longsor yang menutupi badan jalinbar terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut, sepanjang Kamis. Jalinbar merupakan satu-satunya akses jalan yang menghubungkan Provinsi Lampung–Bengkulu. Kawasan jalinbar di Kecamatan Semaka berbukit dan berliku, menanjak dan menurun, hingga menuju jalan pesisir barat Lampung dan Bengkulu.  

Menurut Yuri, warga Kotaagung, Tanggamus, hujan deras mengguyur wilayah Kotaagung dan sekitarnya, terjadi sejak pagi hingga petang hari. Ia mendapatkan informasi bahwa jalinbar putus total, karena badan jalan lintas tersebut banjir, dan juga terjadi tanah longsor yang menutupi badan jalan.  

“Saya dapat informasi dari polisi, memang benar jalinbar putus total. Kendaraan dialihkan ke jalan lintas tengah atau putar balik, karena memang tidak dapat melintas di Semaka,” ujarnya.  

Akses masyarakat Lampung yang hilir mudik dari Bandar Lampung menuju Kabupaten Pesisir Barat juga terputus. Warga terpaksa melintas lewat jalinteng dari Bandar Lampung menuju Kotabumi hingga Bukit Kemuning. Setelah itu, arus kendaraan menuju Liwa, ibukota Kabupaten Lampung Barat dan menuju Krui atau ke Bengkulu.  

Keterangan petugas Polres Tanggamus setelah pemantauan, terdapat dua titik banjir yang menggenangi badan jalinbar. Arus kendaraan tidak dapat melintasi jalan tersebut khawatir terjebak lubang dan jurang. 

Diperoleh keterangan, Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto serta pejabat BPBD Tanggamus telah meninjau lokasi banjir di Desa Pardawaras. 

Belum bisa dikonfirmasi kapolres dan pejabat BPBD setempat, untuk mengetahui kejadian tersebut ataukah ada korban, karena kondisi sinyal tidak memungkingkan di wilayah tersebut.  

Sedangkan di wilayah Kemiling dan Pesawaran belum terlihat adanya pemasangan papan pengumuman terkait dengan putusnya jalinbar ke arah Pesisir Barat dan Bengkulu. 

Namun, sopir biro perjalanan umum baik resmi maupun tidak resmi dengna trayek Bandar Lampung–Krui telah mengetahui jalinbar tidak bisa dilintasi atau putus.  

Menurut Hasan, sopir travel Bandar Lampung-Krui, jalan putus di Semaka sudah diketahui dari informasi sopir dan sopir angkutan yang melintas. Ia dan sopir angkutan umum lainnya, telah membatalkan perjalanan melintas di jalinbar dan beralih ke jalinteng pada malam hari. "Kami tahu dari sopir sesama travel," katanya.  n Mursalin Yasland

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement