Jumat 10 Jan 2020 12:43 WIB

PT Bio Farma, Mendapatkan Penghargaan dari KLHK

Bio Farma jadi salah satu perusahaan dapat kategori kinerja pengelolaan lingkungan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Bio Farma dapat penghargaan Proper KLHK kategori Hijau.
Bio Farma dapat penghargaan Proper KLHK kategori Hijau.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Bio Farma membuka awal 2020 dengan mendapatkan penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK), berupa Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) dengan kategori Hijau.

Penghargaan Pproper Hijau ini, diserahkan oleh Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar dan disaksikan oleh Wakil Presiden RI Maruf Amin di Gedung 2 Istana Wakil Presiden di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (8/1) lalu, yang diterima oleh Kepala Divisi Pengelolaan Lingkungan dan Sosial Bio Farma, R Herry.

Baca Juga

Bio Farma menjadi salah satu dari 200 perusahaan yang mendapat kategori kinerja pengelolaan lingkungan beyond compliance. Bahkan masuk kedalam top 30 perusahaan, yang didominasi oleh perusahaan tambang dan energi. Bio Farma, menjadi leading sector dalam industri farmasi, atas Kepatuhan Terhadap Peraturan Lingkungan Hidup.

Proper, merupakan penghargaan bagi dunia usaha yang menunjukkan kinerja luar biasa dalam pengelolaan lingkungan hidup. Penghargaan yang diberikan kepada dunia usaha dilakukan melalui proses evaluasi terhadap ketaatan peraturan pengelolaan lingkungan hidup, penerapan sistem manajemen lingkungan, efisiensi energi, konservasi air, pengurangan emisi, perlindungan keanekaragaman hayati, 3R limbah B3 dan limbah padat Non B3 serta pemberdayaan masyarakat.

Menurut Direkrtur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, prinsip dari tata nilai CSR Bio Farma adalah melalui Kemandirian Life Science dan melalui program pengembangan masyarakat sesuai dengan prinsip Sustainable Development Goals (SGDs). Yakni, No One leave Behind.

“Kami memiliki prinsip untuk maju bersama dengan seluruh masyarakat yang ada di sekitar Bio Farma," ujar Honesti dalam siaran persnya, Jumat (10/1).

Untuk 2019 ini,  kata dia, Bio Farma menerapkan prinsip Sustainable Development Goals (SGDs), yaitu No One leave Behind. Melalui pembelian pendidikan dan keahlian yang dapat meningkatkan kemandirian secara sosial dan ekonomi.

"Dan turut berbangga juga karena Bio Farma menjadi leading sector di sektor industri farmasi yang mendapatkan penghargaan Proper," ujar Honesti.

Honesti mengatakan, Bio Farma terus berkomitmen untuk menerapkan operasional bisnis dengan prinsip excellence compliance. Sebagai agent of development yang terus berkontribusi terhadap tercapainya Sustainable Development Goals 2030 di Indonesia.

Sementara menurut R Herry, dalam menjalankan program CSR yang berkelanjutan, Bio Farma menggunakan prinsip kemandirian life science dan proram pengembangan masyarakat melalui inovasi program CSR. Seperti, kesehatan, ekonomi, pendidikan dan lingkungan hidup yang akan menghasilkan masyarakat yang madiri secara sosial dan ekonomi.

Program yang menjadi unggulan Bio Farma dalam pengembangan masyarakat, kata dia, antara lain Create Shared Value yang diawali dengan melihat potensi apa saja yang dimiliki oleh masyarakat yang berada di sekitar perusahaan.

"Kemudian dengan expertise yang Bio Farma miliki kami mencoba membantu mereka untuk menggali potensi tersebut, dan menginplementasikannya sehingga muncul nilai ekonomi bagi masyarakat dan mereka bisa mandiri secara sosial dan ekonomi," papar Herry.

Sejauh ini, kata dia, program yang sudah dijalankan oleh Bio Farma untuk pengembangan masyarakat antara lain melalui pembangunan Kawasan Sustainable Village sebagai wahana riset dan eduwisata berbasis lingkungan. Program ecovillage yang mampu mengurangi masalah sampah di kawasan Cisarua Kab Bandung Barat melalui Pemuliaan master seed hijauan pakan ternak, budidaya black soilder fly (magot) terintegrasi, pengembangan masterseed hidroponik, dan kemandirian difabel di Kota Bandung.

Sedangkan dalam hal inovasi dalam penghematan energi, kata dia, Bio Farma telah melakukan penghematan  berupa konservasi air sebesar 743,48 meter kubik per tahun, efisiensi penggunaan solar untuk heating boiler sebanyak 3,468 liter per bulan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement