REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menawarkan investasi Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur kepada Softbank, raksasa telekomunikasi dan keuangan Jepang. Dalam pertemuan dengan CEO Softbank Mayasoshi Son, Jokowi sempat memaparkan rencana pembangunan IKN baru di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
"Sebelumnya saya informasi mengenai Jakarta. Populasi Jakarta saat ini 10 juta orang, plus populasi di wilayah penyangga menjadi 29 juta orang. Luas Jakarta 66 ribu hektare, dibandingkan dengan ibu kota baru 256 ribu hektare," ujar Presiden di hadapan delegasi Softbank di Istana Merdeka, Jumat (10/1).
CEO Softbank, Masayoshi Son, menyampaikan bahwa pihaknya tertarik dengan tawaran yang disodorkan Presiden Jokowi. Softbank, ujar Masayoshi, siap untuk diajak berbicara mengenai proyek potensial yang bisa digarap.
Meski begitu, Masayoshi mengaku belum bericara rinci soal nilai investasi yang siap digelontorkan grup usaha yang dipimpinnya. "Kami belum memustukan angkanya, kami baru mendiskusikannya potensi-potensinya," kata Masayoshi.
Konsep pembangunan ibu kota negara yang akan dikerjakan Softbank, antara lain adalah pengembangan kota pintar (smart city) dengan teknologi mutakhir yang dimiliki Jepang. Masayoshi juga menambahkan bahwa pihaknya tetap menggunakan prinsip kota hijau dalam membangun ibu kota baru dan pemanfaatan kecerdasasan buatan yang selama ini memang diandalkan Jepang.
"Itu yang kami tertarik untuk dukung," kata Masayoshi.
Investasi yang akan dilakukan di ibu kota baru ini berbeda dengan yang pernah dilakukan Softbank pada Juli 2019 lalu. Tahun lalu, Softbank sempat mengucurkan investasi sebesar 2 miliar dolar AS kepada Grab Indonesia.