REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa pada fase awal perusahaan patungan antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT MRT Jakarta akan menata empat stasiun kereta di wilayah Ibu Kota. Pada hari ini, Jumat (10/1), KAI dan MRT Jakarta resmi membentuk perusahaan patungan bernama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek.
"Fase awal menata empat stasiun yaitu Stasiun Tanah Abang, Stasiun Juanda, Stasiun Senen, dan Stasiun Sudirman," ujar Anies di Jakarta, Jumat (10/1).
Anies mengatakan bahwa kepemilikan saham Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam perusahaan patungan ini sebesar 51 persen. Menurutnya, kehadiran perusahaan patungan itu akan mengintegrasikan moda transportasi kereta dan darat.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan bahwa dalam pelaksanaan rencana aksi penataan kawasan stasiun-stasiun kereta api milik PT KAI, PT MRT Jakarta akan bertindak sebagai project management unit yang memfasilitasi dan memonitor perkembangan pelaksanaan penataan.
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dalam hal ini menjadi koordinator rencana aksi dengan pelaksanaan teknis oleh dinas-dinas terkait seperti Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga, dan sebagainya sesuai dengan bidangnya masing-masing,” kata William.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro menyampaikan bahwa pihaknya akan berperan dalam hal peningkatan prasarana di dalam stasiun, manajemen sirkulasi penumpang dan kendaraan, serta izin akses.
Perusahaan patungan KAI-MRT Jakarta akan mengelola dan menata 72 stasiun, termasuk kereta api bandara, dan kereta commuterline.