REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) telah menerima undangan dari Iran untuk mengambil bagian dalam penyelidikan kecelakaan pesawat Ukraina di Teheran.
Dalam pernyataan, NTSB mengatakan Response Operations Center telah menerima pemberitahuan resmi dari Iran menyangkut kecelakaan Boeing 737-800 yang menewaskan seluruh 176 orang di dalamnya.
"NTSB sudah menugaskan seorang wakil untuk bergabung dalam penyelidikan kecelakaan tersebut," kata badan itu.
NTSB membenarkan bahwa pihaknya akan ikut menjalankan penyelidikan setelah seorang pejabat Iran mengatakan kepada Reuters soal persetujuan itu. Amerika Serikat diizinkan mengambil bagian berdasarkan aturan global karena jet Boeing 737-800NG dirancang dan dibuat di AS.
Kanada, yang sejumlah warga negaranya merupakan penumpang pesawat nahas itu, juga telah mengutus seorang pakar. Sementara satu tim dari Ukraina sudah melakukan pembahasan di Teheran pada Kamis, ungkap Farhad Parvaresh, wakil Iran pada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, yang merupakan bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Parvaresh mengatakan Iran siap memberikan fasilitas kekonsuleran dan visa bagi para penyelidik yang diutus resmi. Swedia dan Afghanistan, yang beberapa warganya ada di pesawat itu, juga sudah diberi tahu. Prancis mungkin akan dilibatkan karena merupakan salah satu negara tempat mesin-mesin pesawat tersebut dibuat.
Parvaresh membantah klaim AS dan Kanada bahwa jet tersebut tertembak jatuh. Ia mengatakan Iran bertekad menjalankan penyelidikan menyeluruh dan transparan atas kecelakaan itu. Ia memperingatkan bahwa saat ini terlalu dini untuk menduga-duga penyebab kecelakaan.