REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris pada Jumat (10/1) mengeluarkan anjuran bagi seluruh warga negaranya untuk tidak bepergian ke Iran. Hal itu karena ada informasi bahwa pesawat Ukraina, yang jatuh pada Rabu (8/1), kemungkinan tertembak oleh Iran.
"Karena ada informasi bahwa Penerbangan 752 UIA tertembak jatuh oleh sebuah peluru kendali darat-ke-udara milik Iran, juga ketegangan yang meningkat, saat ini kami menganjurkan seluruh warga Inggris untuk tidak bepergian ke Iran," kata Menteri Luar Negeri Dominic Raab.
"Kami juga menganjurkan agar jangan terbang ke, dari dan di dalam Iran," katanya, menambahkan, dalam pernyataan yang dikeluarkan kementerian luar negeri Inggris.
"Kami mendesak agar penyelidikan dilakukan secara menyeluruh dan transparan untuk mengetahui penyebab kecelakaan itu."
Ukrainian International Airlines Boeing 737-800 mengalami masalah teknis setelah lepas landas dan terjatuh. Dalam laporan disebutkan bahwa tidak ada komunikasi radio dari pilot, dan pesawat tersebut menghilang dari radar pada ketinggian 8.000 kaki. Sebanyak 63 warga Kanada menjadi korban. Sebagian besar penumpang adalah warga Iran.
Kecelakaan terjadi beberapa jam setelah Iran melancarkan serangan rudal terhadap pangkalan AS di Irak. Hal itu membuat beberapa orang berspekulasi bahwa pesawat tersebut mungkin terkena tembakan. Serangan rudal Iran merupakan balasan dari serangan udara AS yang menewaskan komandan militer Iran, Qassem Soleimani.