Seorang ibu menggendong anaknya saat berjalan di antara material tanah longsor dan banjir bandang di Desa Adat Urug, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/1/2020). (FOTO : Antara/Galih Pradipta)
Suasana rumah warga yang rusak diterjang tanah longsor dan banjir bandang di Desa Adat Urug, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/1/2020). (FOTO : Antara/Galih Pradipta)
Warga korban tanah longsor dan banjir bandang berjalan menyeberangi jembatan di Desa Adat Urug, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/1/2020). (FOTO : Antara/Galih Pradipta)
Warga duduk di depan sebuah rumah yang tertimbun material tanah longsor dan banjir bandang di Desa Adat Urug, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/1/2020). (FOTO : Antara/Galih Pradipta)
Warga korban tanah longsor dan banjir bandang mengamati sebuah rumah yang rusak di Desa Adat Urug, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/1/2020). (FOTO : Antara/Galih Pradipta)
Warga korban tanah longsor dan banjir bandang mencuci pakaian di Desa Adat Urug, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/1/2020). (FOTO : Antara/Galih Pradipta)
Warga membersihkan endapan lumpur sisa tanah longsor dan banjir bandang di Desa Adat Urug, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/1/2020). (FOTO : Antara/Galih Pradipta)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kampung Adat Urug menjadi salah satu desa yang terparah dilanda banjir bandang dan longsor. Desa ini sebelumnya merupakan salah tujuan wisata budaya dengan kekayaan budaya khas sebagai desa adat dengan ciri budaya sejak masa Pajajaran.
Pendiri desa ini diyakini sebagai salah satu keturunan pengikut Prabu Siliwangi. Bangunan tradisional leuit (lumbung padi) sebagai bangunan ciri khas kampung ini tampak hampir di setiap rumah warga.
Kini desa ini luluh lantak diterjang bah. Bekas aliran air bah yang deras tampak membelah desa. Menggantikan jalan aspal yang mulus, yang kini tak tersisa.
sumber : Antara
Advertisement