REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Ruas jalan lintas barat (Jalinbar) yang menghubungkan Provinsi Lampung – Bengkulu mulai bisa dilalui setelah tertutup longsor dan material banjir pada Jumat (10/1). Warga bersama petugas tim gabungan melakukan pembersihan di jalan dari Simpang Sedayu, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung.
“Sekarang jalan lintas barat sudah mulai terbuka, beberapa motor dan mobil sudah bisa melintas,” kata Wawan, relawan yang bertugas di Semaka, Tanggamus.
Menurut dia, arus lalu lintas di jalinbar masih belum normal karena kondisi jalan masih belum semuanya dibersihkan. Hujan deras yang mengguyur wilayah Tanggamus, pada Kamis (9/1) siang hingga malam, menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor. Sedikitnya tujuh desa di Kecamatan Semaka terendam banjir. Untuk data sementara belum ada korban jiwa dalam perisitiwa tersebut, namun rumah warga banyak yang rusak dan terendam banjir.
Sedangkan arus kendaraan yang biasa melintas di jalinbar yang menghubungkan Kota Bandar Lampung – Krui (Kabupaten Pesisir Barat) dan juga ke Bengkulu, terpaksa dialihkan sejak kejadian hingga Jumat petang. Kendaraan angkutan umum dan pribadi diarahkan menuju jalan lintas tengah menuju Bukit Kemuning hingga Liwa (Lampung Barat), lalu ke Krui, dan ke Bengkulu.
Pemkab Tanggamus telah mendirikan posko bantuan dan tenda darurat untuk kesehatan di lokasi kejadian. Selain itu, Dinas Sosial Tanggamus juga sudah mendirikan posko dapur umum.
“Sejak jalan bisa dilalui mobil dan motor, barulah bantuan mengalir ke lokasi banjir,” kata Wawan.