Jumat 10 Jan 2020 20:01 WIB

Indonesia Perkuat Kolaborasi Ketahanan Pangan di Asia

HKTI menggelar forum Asia melalui Asaff pada 12-14 Maret mendatang.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Dwi Murdaningsih
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko bersama pengurus pusat menggelar konferensi pers mengenai penyelenggaraan Asian Agriculture & Food Forum (Asaff) 2020 di Hotel Aryaduta Jakarta, Kamis (9/1).
Foto: dok HKTI
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko bersama pengurus pusat menggelar konferensi pers mengenai penyelenggaraan Asian Agriculture & Food Forum (Asaff) 2020 di Hotel Aryaduta Jakarta, Kamis (9/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) kembali menggelar Asian Agriculture Food Forum (Asaff) 2020. Forum tersebut diharapkan menjadi momen untuk memperkuat kolaborasi antar pemerintah dan pebisnis di kawasan Asia untuk membangun kemandirian pertanian dan ketahanan pangan Asia.

“Peran dan posisi Asia dalam produksi pertanian global sangat besar. Kolaborasi akan membangun ketahanan pangan negara-negara Asia dan menjamin ketersediaan pangan dunia," kata Ketua Umum HKTI, Moeldoko di Jakarta, Kamis (9/1).

Baca Juga

Forum Asaff pertama digelar pada tahun 2018 lalu dan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Asaff 2020 merupakan kali kedua dan diselenggarakan pada 12-14 Maret 2020 di Jakarta Convention Center. Moeldoko mengatakan, forum tersebut akan mengundang para pelaku bisnis pertanian dari Cina, Vietnam, Thailand, Jepang, Malaysia, dan negara-negara asia lainnya.

Ia menjelaskan, Asaff 2020 mengusung tema Asian Agriculture Colaboration in Global Economic Comptetition dan terdapat tiga komoditas strategis yang akan dibahas. Yakni pangan, air, dan energi. Ketiga hal tersebut akan menjadi komoditas strategis yang menggeser komoditas-komoditas yang selama ini menjadi isu dunia, seperti minyak bumi dan sumber daya alam.

Pertumbuhan penduduk dunia akan meningkatkan kebutuhan pangan, air, dan energi. Menurut Divisi Kependukan Perserikatan Bangsa-Bangsa, jumlah penduduk dunia pada 2019 mencapai 7,7 miliar jiwa, tumbuh 1,08 persen dibandingkan tahun sebelumnya sejumlah 7,6 miliar jiwa.

Pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun 1-1,2 persen, sehingga dalam beberapa tahun ke depan penduduk dunia bakal mencapai 8 miliar jiwa dan tahun 2030 sekitar 8,5 miliar penduduk. Pada tahun 2100, penduduk dunia akan mencapai 10,9 miliar orang.

Moeldoko mengatakan, Asaff 2020 akan berusaha mengurai permasalahan-permasalahan tersebut, khususnya terkait dengan sektor pertanian dan ketahanan pangan di kawasan Asia. Melalui event pameran, konferensi, dan forum agribisnis, diharapkan terjadi jalinan kerjasama antar negara dan antar bisnis di kawasan Asia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement