Jumat 10 Jan 2020 20:53 WIB

Gatal Pascabanjir, Warga Rawa Buaya Butuh Obat Antiseptik

Banyak warga butuh cairan antiseptik karena mengalami gatal-gatal pascabanjir.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Gita Amanda
Petugas gabungan dari Polri, TNI dan Kecamatan Kalideres atau yang sering disebut tiga pilar kompakan membersihkan sampah dan lumpur sisa banjir. Sampah dan lumpur yang tiga pilar bersihkan itu di RW 01 Kelurahan Semanan, Jakarta Barat.
Foto: Dok Istimewa
Petugas gabungan dari Polri, TNI dan Kecamatan Kalideres atau yang sering disebut tiga pilar kompakan membersihkan sampah dan lumpur sisa banjir. Sampah dan lumpur yang tiga pilar bersihkan itu di RW 01 Kelurahan Semanan, Jakarta Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat masih dalam proses pembersihan sampah sisa banjir. Namun banyak warga membutuhkan obat cairan antiseptik dan disinfektan karena kerap mengalami gatal-gatal akibat banjir.

Sebelumnya warga mengeluhkan bau sampah sisa banjir serta gatal-gatal yang mereka alami pascabanjir. Untuk itu warga menyatakan butuh obat pembunuh kuman atau antiseptik dan disinfektan.

Baca Juga

Sekarang dibutuhkan juga obat antiseptik, kayu putih, minyak telon dan obat lain untuk mengurangi gatal-gatal," kata Ketua RT 01/02 Kelurahan Rawa Buaya, Yusuf saat ditemui Republika saat kerja bakti, Kamis (9/1) lalu.

Obat-obat tersebut kata dia, sangat dibutuhkan warga terutama warga yang memiliki bayi dan anak-anak kecil yang sangat rentan terserang penyakit. Selain obat antiseptik, Yusuf mengatakan, warga juga butuh bantuan makan ada bantuan obat-obatan yang sifatnya personal.

"Miyak kayu putih, (minyak) telon dibutuhkan terutama buat bayi dan anak-anak," katanya.

Menanggapi permintaan warga Sekretaris Komando Tanggap Darurat Bencana Kota Jakarta Barat Muhamad Riadi mengatakan saat ini petugas masih dalam tahap pembersihan sampah sisa banjir. Untuk itu mereka belum mendistribusikan cairan antikuman atau disinfektan.

"Rawa Buaya pengangkutan sampahnya masih berjalan," ujar Muhammad Riadi saat dihubungi Republika, Jumat (10/1).

Muhamad memastikan, setelah semua sampah dan lumpur sisa banjir terangkut, warga baru menerima obat pembunuh kuman. Obat atau cairan pembunuh kuman itu akan dibagikan oleh Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat.

"Kalau sudah selesai (sampah dibuang) baru Kesehatan akan masuk untuk risolisasi penyemprotan disinfektan nanti Sudin Kesehatan akan menyemprotkan," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement