Jumat 10 Jan 2020 23:13 WIB

Mengapa Pendiri Taman Safari Indonesia Dijuluki 'Macan'?

Pendiri Taman Safari Indonesia memiliki julukan khusus, yakni "tiga macan".

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Perjuangan Hadi Manansang bersama tiga putranya mendirikan Taman Safari Indonesia tertuang dalam buku
Foto: Shelbi Asrianti/Republika
Perjuangan Hadi Manansang bersama tiga putranya mendirikan Taman Safari Indonesia tertuang dalam buku

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para sosok pendiri Taman Safari Indonesia (TSI) memiliki julukan khusus, yakni "tiga macan". Kisah unik dibalik penamaan tersebut turut dituangkan dalam buku Tiga Macan Safari: Kisah Sirkus Ngamen Sebelum Permanen.

Buku mengemas perjuangan Hadi Manansang bersama tiga putranya, Jansen Manansang, Frans Manansang, dan Tony Sumampau, membangun TSI. Tiga Macan Safari, biasa disingkat M1, M2, dan M3, merupakan kode yang digunakan para karyawan untuk menyebut tiga bersaudara.

Baca Juga

Pada masa awal pendirian TSI, kode nama menjadi penting bagi para karyawan untuk saling memberitahukan kedatangan atau kehadiran pimpinan di lapangan. Komunikasi biasa dilakukan menggunakan handy talky (HT) yang bisa didengar semua orang.

Lambat laun, semua orang tahu apa arti kode dan malah menggunakannya dalam komunikasi keseharian di TSI, termasuk oleh Hadi Manansang dan ketiga putranya sendiri. Istilah Macan Safari bisa juga dimaknai sebagai pemadatan karakter mereka.

"Karakter dan sepak terjang Hadi Manansang bersama ketiga putranya secara garis besar menyerupai macan loreng: the beast but also the best. Sepak terjang itulah yang para pembaca akan temukan di dalam buku ini," demikian kutipan dalam buku.

Jansen Manansang pun menginformasikan bahwa pada awal keluarganya membangun TSI, banyak berhubungan dengan pihak aparat kepolisian maupun tentara. Sebutan macan satu, macan dua, dan macan tiga menjadi panggilan untuk tiga bersaudara Manansang.

Sulung dari tiga bersaudara itu mengaku sangat bersyukur lahir dari pasangan Hadi Manansang dan Tuti Manansang. Ayah dan ibunya yang sudah meninggal telah mengajarkan anak-anak mereka bagaimana menyayangi makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Berawal dari Oriental Circus Indonesia, keluarga Hadi Manansang memelihara satwa dengan kasih sayang dan berhasil berkembang biak. Hal itu membangkitkan niat untuk melestarikan satwa dalam satu kawasan alami Lembaga Konservasi Taman Safari Indonesia.

"Melalui tulisan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua yang kami hormati. Mereka berdua memberikan contoh terbaik. Niat menciptakan taman safari dalam dua orientasi, bisnis sekaligus perlindungan satwa," kata Jansen.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement