Jumat 10 Jan 2020 23:41 WIB

ACT Ajak Masyarakat Dukung Pemerintah Jaga Natuna

ACT menilai melindungi Natuna tanggung jawab seluruh elemen bangsa

 Presiden Global Islamic Philanthropy (GIP) Ahyudin.
Foto: ACT
Presiden Global Islamic Philanthropy (GIP) Ahyudin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga kemanusiaan global Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengajak semua elemen bangsa untuk semangat membela upaya pemerintah Indonesia dalam menjaga perairan Natuna dari upaya pencaplokan.

"Momentum peristiwa perairan Natuna ini menjadi momentum yang baik untuk menyampaikan ini segamblang-gamblangnya kepada masyarakat, termasuk sikap ketegasan pemerintah pun harus sampai ke masyarakat, termasuk generasi milenial. Sehingga ada energi yang muncul di milenial itu. Ada hal yang lebih konkret berkesesuaian dengan spirit bangsa ini," kata Presiden Global Islamic Philanthropy (GIP) Ahyudin dalam Konferensi Pers Aksi Bela Indonesia Bersama Jaga Natuna di Kantor ACT, Jakarta, Jumat (10/1).

Ia mengatakan bahwa seluruh elemen bangsa Indonesia harus bersatu padu menjaga keutuhan negeri ini dari upaya penjajahan bangsa lain. "Melindungi perairan Natuna, yang berada di garda terdepan, merupakan tanggung jawab bersama semua elemen bangsa, tidak hanya tentara dan masyarakat di Natuna." katanya.

Dan wujud dukungan tersebut, katanya, dapat ditunjukkan dengan berbagai macam cara, salah satunya memberikan dukungan materi berupa logistik pangan bagi para tentara yang saat ini terus menjaga perairan Natuna dan masyarakat di sana.

Masyarakat nelayan di Natuna, katanya, selain terkena dampak cuaca buruk, mereka juga terkena dampak dari upaya pencaplokan di wilayah perairannya yang memaksa mereka untuk tidak melaut."Oleh karena itu, bantuan materi dari setiap elemen bangsa ini sangat diperlukan," katanya.

Kemudian, selain memberikan bantuan materi, seluruh masyarakat Indonesia juga dapat menunjukkan dukungan dengan menjadi relawan yang dibutuhkan dalam penyaluran bantuan logistik dan bantuan lainnya.

Masyarakat juga diharapkan dapat terus memberikan dukungan semangat bagi mereka yang berada di garda terdepan sehingga terjalin semangat patriotisme membela negeri ini. Ahyudin mengatakan bahwa klaim China atas perairan Natuna yang menjadi bagian dari Indonesia merupakan gangguan besar.

Oleh karena itu, setiap elemen bangsa harus marah dan serius menangani masalah tersebut."Ayo pemuka agama, tokoh masyarakat, politikus, pengusaha, suarakan semangat pembelaan untuk bangsa ini dalam kasus Natuna ini," katanya lebih lanjut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement