REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (Rakernas PAN) memutuskan kongres untuk pemilihan ketua umum baru akan digelar antara bulan Februari atau Maret 2019. Namun, Rakernas gagal memutuskan kepanitiaan untuk kongres itu, lantaran palu sidang dibawa 'kabur' Ketum PAN saat ini Zulkifli Hasan.
"Pascarapat waktu palu dibawa kabur Zulkifli Hasan, sehingga sampai hari ini belum jelas susunan SC (Steering Committe) dan OC (Organizing Committe). Maka tidak jelas sampai hari ini," ujar Panwil DPP PAN Abdul Muttalib Tuanaya saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (10/1).
Selain itu, hingga saat ini juga belum diputuskan tempat dan jadwal kongres pemilihan ketum PAN baru. Abdul Muttalib melanjutkan, agar situasi tidak memanas, ia menyarankan agar Zulkifli Hasan dan Eddy Soeparno selaku sekjen partai untuk menjadikan AD/ART sebagai pijakan. Karena bagaimanapun juga, kata Abdul Muttalib, proses persiapan Kongres V PAN harus tetap mengacu pada azas fairnes, equalitty, accountable dan transparan.
"Himbauan saya untuk para kader PAN se-Indonesia utamanya pemilik suara saat Kongres nanti, pilihlah pemimpin yang istiqommah pada aturan," kata Abdul Muttalib.
Sebelumnya, Zulkifli Hasan dikabarkan memutuskan secara sepihak dengan menenunjuk ketua steering committee dan organizing committee kongres PAN, lalu meninggalkan rapat. Eddy Soeparno ditunjuk sebagai ketua steering committe dan Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo sebagai ketua organizing committe.