Sabtu 11 Jan 2020 04:55 WIB

Pengamat Nilai Mulfachri Punya Peluang Jadi Ketum Baru PAN

Pengamat menilai Mulfachri punya peluang sedikit lebih besar dari Zulkifli Hasan.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bayu Hermawan
Zulkifli Hasan dan Mulfachri Harahap
Foto: Republika/Prayogi
Zulkifli Hasan dan Mulfachri Harahap

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti politik Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, Zulkifli Hasan dan Mulfachri Harahap merupakan dua kandidat Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yang paling menonjol saat ini. Menurutnya, keduanya sama-sama memiliki peluang dan basis pendukung yang kuat.

"Sulit memastikan siapa yang akan terpilih, karena keduanya miliki basis dukungan setara, Zulkifli dengan kelompok mapan. Sementara Mulfachri dengan kelompok transformatif," ujar Dedi saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (10/1).

Baca Juga

Kendati demikian, kata Dedi, dua kecenderungan ini jika menyesuaikan kondisi Parpol saat ini, Mulfachri memiliki peluang sedikit di atas Zulkifli Hasan. Terlebih Politikus senior PAN, Amien Rais memiliki gerbong sendiri yang bisa menambah daya ungkit keterpilihan Mulfachri.

Sisi lain, kata Dedi. dengan corak politik Mulfachri yang lebih mendobrak dan tidak ragu menempatkan PAN. Lebih dapat menarik bagi pemilih yang tidak puas dengan Zulkifli Hasan terkait posiai PAN yang ragu antara berpihak pada pemerintah atau tidak.

"Menurut saya ke depannya PAN akan lebih transformatif, tidak lagi bermain bertahan. Tetapi sedikit memberi tekanan sesuai dengan corak politik anak muda," ucap Dedi.

Namun memang, menurut Mulfachri, infrastruktur politik PAN bisa disebut menguntungkan Zulhas. Hanya saja secara keseluruhan Zulhas juga terganjal dengan citra politik landainya. Sepanjang Zulhas memimpin, PAN hanya sekedar memenuhi koridor organisasi, tidak ada tatakelola organisasi yang lebih segar dibanding kepemimpinan terdahulu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement