REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK--Bupati Demak, M Natsir mengharapkan Pemerintah Pusat segera turun tangan untuk melakukan normalisasi sungai Tuntang yang ada di daerahnya. Hal ini disampaikan bupati menanggapi jebolnya tanggul sungai Tuntang yang memicu terjadinya banjir bandang di Desa Trimulyo, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak.
Sejauh ini, jelas Natsir, sungai Tuntang yang juga menjadi kanal (pembuangan) ke muara ini belum dilakukan normalisasi secara menyeluruh. Normalisasi dilakukan secara parsial sehingga belum banyak membantu untuk memaksimalkan fungsi sungai dalam menampung dan mengalirkan air ke muara.
"Sekarang, Mranggen hingga Sayung, sungainya sudah tidak bermasalah lagi walaupun hujan dengan intensitas tinggi turun. Karena sungainya semua sudah dinormalisasi," ungkapnya, Sabtu (11/1).
Natsir juga menyampaikan, sejumlah sungai yang ada di daerahnya umumnya memang menghadapi permasalah laju sedimentasi yang sangat cepat. Menurut dia, normalisasi berkala harus dilakukan agar fungsi sungai tetap optimal. Baik untuk mengalirkan air ke muara maupun untuk kebutuhan irigasi teknis bagibpertanian yang ada di Kabipaten Demak.
Bupati sangat berharap Pemerintah Pusat --melalui Kementerian dan lembaga teknis terkait bisa memprioritaskan normalisasi sungai Tuntang ini. "Sehingga persoalan banjir bandang yang dihadapi oleh warga Desa Trimulyo, Kecamatan Guntur tidak terulang lagi di kemudian hari, di wilayah Kabupaten Denak," tandas bupati.
Sepeeti diberitakan sebelumnya, ribuan jiwa warga Desa Trimulyo, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak masih mengungsi, menyusul bencana banjir bandang pada Kamis (1/9). Banjir bandang dipicu oleh jebolnya tanggul sungai Tuntang selebar 30 meter, di wilayah desa mereka. Sehingga air sungai tuntang mengalir ke kawasan pemukiman.