Sabtu 11 Jan 2020 08:44 WIB

Pengembangan Bandara Dewadaru Permudah Menuju Karimunjawa

pengembangan bandara itu dilakukan untuk mempermudah aksesibilitas kunjungan wisata

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andi Nur Aminah
Bandara Dewadaru sedang dalam proses pengembangan untuk memudahkan akses wisatawan ke pulau karimunjawa. Foto wisatawan melakukan aktivitas selam permukaan di sekitar Pulau Cilik, Karimunjawa, Jepara (ilustrasi)
Foto: Antara/Aji Styawan
Bandara Dewadaru sedang dalam proses pengembangan untuk memudahkan akses wisatawan ke pulau karimunjawa. Foto wisatawan melakukan aktivitas selam permukaan di sekitar Pulau Cilik, Karimunjawa, Jepara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi hari ini (11/1) akan meninjau pengembangan Bandara Dewadaru di Karimunjawa, Jepara. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Hengki Angkasawan mengatakan pengembangan bandara tersebut dilakukan untuk mempermudah aksesibilitas dan meningkatkan kunjungan wisata.

"Bandara ini juga akan menjadi pintu gerbang menuju pulau yang menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) bersama Borobudur, Dieng, dan Sangiran," kata Hengki, Sabtu (11/1).

Baca Juga

Hengki menjelaskan saat ini untuk menuju ke Pulau Karimunjawa bisa diakses melalui pesawat udara dari Bandara Ahmad Yani Semarang. Selain itu juga bisa diakses dengan kapal cepat atau kapal ferry dari Pelabuhan Jepara.

Hanya saja, kata Hengki, saat ini penerbangan tujuan Karimunjawa sangat terbatas. "Dari Semarang tersedia penerbangan Wings Air dengan jadwal penerbangan tiga kali seminggu, menggunakan  pesawat ATR 72 dengan kapasitas 70 penumpang dan penerbangan charter Airfast," jelas Hengki.

Untuk saat ini, Bandara Dewadaru memiliki landas pacu sepanjang 1.200 meter dan luas terminal hanya 220 meter persegi. Landasan pacu tersebut akan diperpanjang menjadi 1.600 meter. Akan dilakukan juga pembangunan terminal baru yang kapasitasnya lebih besar. "Ditargetkan pengembangan bandara ini selesai pada tahun 2021," tutur Hengki. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement