Sabtu 11 Jan 2020 11:36 WIB

Trump Klaim Iran Berencana Serang Empat Kedubes AS

Trump menyatakan AS akan terus memusuhi rezim Iran.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ani Nursalikah
Trump Klaim Iran Berencana Serang Empat Kedubes AS. Presiden AS Donald Trump
Foto: AP Photo/Tony Dejak
Trump Klaim Iran Berencana Serang Empat Kedubes AS. Presiden AS Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan, serangan yang membunuh Jenderal Iran Qassem Soleimani untuk mengagalkan ancaman yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Dia mengklaim militan Iran telah merencanakan serangan besar pada empat kedutaan besar AS.

"Saya dapat mengungkapkan saya yakin itu mungkin empat kedutaan," kata Trump kepada Fox News dalam wawancara yang direkam, Jumat (10/1).

Baca Juga

Trump menyatakan AS menganggap Iran bertanggung jawab atas serangan terhadap Washington serta ancaman terhadap militer, diplomat dan warga sipil. "Amerika Serikat akan terus melawan perilaku merusak dan memusuhi rezim Iran," katanya.

Militer AS telah berusaha membunuh komandan senior Iran lainnya pada hari yang sama ketika Soleimani terbunuh, tetapi rencana itu gagal. Penargetan Abdul Reza Shahlai tampaknya merupakan bagian dari upaya melumpuhkan kepemimpinan Pasukan Quds Iran. Pasukan tersebut telah ditetapkan AS sebagai organisasi teror bersama dengan Pasukan Pengawal Revolusi Islam yang lebih besar.

Keterangan itu muncul hanya beberapa jam sebelum Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan AS tidak tahu kapan atau di mana serangan mungkin terjadi. Trump dan para pejabat lainnya bersikeras Soleimani telah menjadi ancaman bagi AS, tetapi tidak menjelaskan lebih rinci masalah tersebut.

"Saya tidak tahu persis pada menit yang mana. Kami tidak tahu persis pada hari mana itu akan dieksekusi, tetapi sangat jelas. Qassem Soleimani sendiri merencanakan serangan besar-besaran terhadap kepentingan Amerika dan serangan-serangan itu sudah dekat," kata Pompeo.

Pompeo dan Trump mengatakan Kedutaan Besar AS diancam. Dia memperluasnya dengan memasukkan fasilitas AS, termasuk pangkalan militer di seluruh wilayah. "Ini akan terjadi, dan nyawa orang Amerika berisiko," katanya.

Selain dugaan tersebut, Trump dan pejabat pemerintahnya mengumumkan sanksi tambahan terhadap Iran. Tambahan dalam daftar sanksi ini akan memberikan daftar panjang atas sanksi lain sudah lama diberikan dalam upaya memaksa Iran menerima perjanjian baru yang akan mengekang program nuklir.

Sanksi yang ditambahkan pada Jumat ini mencakup tindakan yang ditujukan pada delapan pejabat senior Iran yang terlibat dalam destabilisasi di seluruh Timur Tengah, serta serangan rudal Selasa. Sanksi ini akan membekukan aset pejabat tersebut yang ada di yurisdiksi AS dan melarang transaksi keuangan. Pada 2018, Trump menarik diri dari perjanjian nuklir yang ditandatangani Presiden Barack Obama yang memperdagangkan pembatasan program untuk pelonggaran sanksi.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement