Sabtu 11 Jan 2020 12:42 WIB

Curah Hujan di Kalbar Masih Tinggi Sepekan ke Depan

Curah hujan diprakirakan berkisar antara 80-130 milimeter

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Curah hujan di Kalbar masih tinggi sepekan ke depan. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Rajanish Kakade
Curah hujan di Kalbar masih tinggi sepekan ke depan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- BMKG Wilayah Mempawah, Kalimantan Barat memprediksi curah hujan di sebagian besar provinsi itu hingga sepekan ke depannya masih tinggi. Kepala Stasiun Klimatologi Mempawah, Syafrinal, menuturkan curah hujan diprakirakan berkisar antara 80-130 milimeter di mana curah hujan di wilayah hulu Kalbar lebih tinggi dibanding di wilayah pesisir.

"Secara umum curah hujan di wilayah Kalbar tanggal 11 hingga 20 Januari 2020 mendatang masih cukup tinggi," katanya di Mempawah, Sabtu.

Baca Juga

"Potensi hujan secara umum diprakirakan terjadi menjelang akhir Januari 2020 dan sifat hujan diprakirakan lebih tinggi dari normalnya untuk sebagian besar wilayah hulu Kalbar," imbuhnya.

Syafrinal mengingatkan dengan potensi peningkatan curah hujan tersebut maka akan berdampak pada timbulnya genangan hingga banjir. "Kami imbau kepada masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran sungai agar meningkatkan kewaspadaannya terhadap dampak dari tingginya curah hujan tersebut," ujar Syafrinal.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkayang, Kalbar Yosef mengatakan pihaknya selalu waspada terhadap kemungkinan terjadi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Terlebih setidaknya ada 10 kecamatan di wilayah itu yang rawan bencana, salah satunya banjir dan tanah longsor.

“Untuk kesiapsiagaan BPBD selalu berkoordinasi dengan lembaga atau instansi terkait termasuk TNI, Polri, para camat, lurah dan kepala desa, LSM, dunia usaha, dan masyarakat agar saling melengkapi dalam upaya penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor,” jelas dia.

Bahkan, lanjut dia, dari masyarakat melakukan pelatihan mandiri dan membagi tugas di antara warga untuk pencegahan dan penanggulangan bencana. "Tentu semua yang ada harus melibatkan berbagai pihak dan sinergi untuk pencegahan dan penanggulangan bencana di daerah ini," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement