Sabtu 11 Jan 2020 17:16 WIB

Risma Tanggapi Pujian Mega Hingga Isu 'Nyebrang' ke Jakarta

"Tujuannya warga Surabaya sejahtera," kata Risma.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kiri) menjabat tangan Ketua Bidang Kebudayaan DPP PDI Perjuangan Tri Rismaharini (kiri). (ilustrasi)
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kiri) menjabat tangan Ketua Bidang Kebudayaan DPP PDI Perjuangan Tri Rismaharini (kiri). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memuji kinerja Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam sambutan pembukaan Rakernas I PDIP, Jumat (10/1) malam. Menanggapi hal tersebut, Risma mengaku berterima kasih atas kepercayaan Megawati terhadap dirinya.

"Tujuannya memang bukan cari penghargaan tapi tujuannya warga Surabaya sejahtera," kata Risma ditemui usai mengunjungi pameran di Rakernas I PDIP, Sabtu (11/1).

Baca Juga

Dirinya tak menganggap bahwa pujian tersebut merupakan sinyal dari Megawati bahwa dirinya akan diberi penugasan baru. Ia sendiri mengaku pantang berharap atau meminta jabatan apa pun.

"Jabatan itu selalu terkandung risiko di mana saya harus adil, amanah, di mana saya harus kalau di agama fathanah dan sebagainya. Jadi itu berat, karena itu saya enggak pernah membayangkan. Saya bersyukur ibu memuji, artinya sudah menerima apa yang coba saya kerjakan di Surabaya," jelasnya.

Selain itu Risma juga menjawab isu kemungkinan dirinya bakal diusung PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta 2022 mendatang. Ketua DPP bidang Kebudayaan PDIP itu beranggapan bahwa suatu jabatan publik tak selalu berjenjang naik.

"Artinya kalau jadi wali kota lalu jadi gubernur naik. Dari gubernur ke presiden naik. Bagi saya, gimana saya bisa ngangkat, untuk apa saya jadi gubernur, untuk apa saya jadi presiden, misalkan tapi warga yang miskin tetep ada. Enggak ada gunanya untuk saya," ungkapnya.

Sebaliknya, jika nantinya dirinya dibutuhkan oleh warga DKI Jakarta yang menginginkan agar dirinya memimpin Jakarta, Risma memilih untuk menyerahkannya kepada Tuhan. Dirinya mengaku tidak ingin bernafsu merebut jabatan apapun.

"Nanti itu Tuhan akan mengatur jalan hidup saya. Semua saya serahkan pada Tuhan, karena saya sampaikan saya enggak mau kemudian saya punya nafsu," ujarnya.

Pada pembukaan Rakernas I PDIP semalam, Risma menjadi nama pertama yang disebut Megawati. Presiden kelima RI itu mengatakan, bahwa Risma adalah seorang pribadi yang cerewet.

"Tapi kalau saya bicara berdua, saya selalu mengatakan kita perempuan memang harus cerewet," canda Mega.

Dirinya juga berpesan agar politisi PDIP tidak sibuk berwacana dan membangun citra politik tanpa keputusan politik konkret yang berpihak pada kehidupan rakyat dan beriorientasi pada kepentingan nasional.

"Saya sangat berterima kasih kepada kader-kader PDIP yang pada tugasnya mereka memberikan baktinya kepada daerah masing-masing," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement