Sabtu 11 Jan 2020 21:27 WIB

Kuwait Beri Hadiah kepada 138 Penghapal Alquran di Garut

Wisuda paa penghapal Alquran ini dihadari 50 orang tamu dari Kuwait.

Bingkisan untuk penghapal Alquran
Foto: Daqu
Bingkisan untuk penghapal Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Perwakilan dari International Islamic Charity Organization Kuwait memberikan penghormatan langsung sekaligus hadiah kepada 138 penghafal Alquran dalam acara wisuda hafiz dan hafizah Alquran di Pondok Pesantren Darussalam, Kersamanah, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (11/1).

Ketua Badan Wakaf Pondok Pesantren Darussalam, Kersamanah, KH Abdullah Said Baharmus mengatakan, sebanyak 50 orang tamu dari Kuwait menghadiri wisuda dan memberikan penghormatan langsung kepada para penghafal Alquran.

Baca Juga

"Ada tamu dari Kuwait 50 orang dan memberi kehormatan kepada kita. Mereka juga diberi hadiah 100 dollar Amerika atau Rp 1,4 jutaan, masing-masing," katanya.

Ia menuturkan, santri yang lulus dan telah dinyatakan hafal Alquran sebanyak 138 orang. Mereka terdiri atas 98 santriwan dan santriwati Pesantren Darussalam dan 40 orang dari Pesanten Walantaka, Banten.

Ia menyampaikan, seluruh penghafal Alquran usia pelajar itu telah mengikuti proses kegiatan hafalan yang sangat ketat hingga akhirnya berhasil dan mampu menghafal Alquran. Seluruh penghafal itu, kata dia, selanjutnya akan membantu para santri di pesantren untuk menghafal Alquran sebelum akhirnya pulang ke rumah untuk mengabdi ke masyarakat, memberikan manfaat bagi bangsa dan negara.

"Saat pulang ke rumahnya masing-masing mereka harus berdedikasi untuk bangsa dan negara," katanya.

Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam, Kersamanah, Kabupaten Garut, KH Asep Solahuddin Mu'thie menambahkan, wisuda penghafal Alquran tersebut merupakan gelombang pertama. Selanjutnya empat tahun berikut akan menggelar wisuda serupa.

Seluruh santri yang diwisuda itu, kata dia, merupakan hasil seleksi dari sekian banyak santri. Kemudian mengikuti setiap tahapan yang sangat ketat hingga akhirnya lulus menjadi penghafal Alquran.

"Program ini gelombang pertama, nanti dimulai lagi yang baru sampai empat tahun, empat tahun sekali diwisuda," katanya.

Salah seorang santriwati penghafal Alquran dari Pondok Pesantren Darussalam Imelda Fitriana (16) mengaku senang bisa diwisuda sebagai penghafal Alquran bersama para santri lainnya. Imelda sambil menangis menceritakan kisahnya selama mengikuti kegiatan menghafal Alquran mulai dari tahapan hafalan setiap juz selama satu tahun enam bulan, kemudian selama dua bulan proses hafalan untuk 30 juz.

"Ini semua karena Allah, hingga saya bisa, persiapannya pertama jelas niatkan pada harkatnya karena Allah, niat untuk menjadi lebih baik," kata Imelda usai mengikuti kegiatan wisuda.

Santriwati asal Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut itu mengatakan, selama dua bulan hanya fokus mengikuti kelas khusus menghafal Alquran. Setiap hari ia harus menghafal sampai selesai sebanyak 30 juz.

"Selama dua bulan kita dikhususkan untuk masuk kelas khusus, tidak mengikuti kegiatan pondok selama dua bulan," katanya.

Bupati Garut Rudy Gunawan yang hadir dalam acara wisuda penghafal Alquran menyatakan bangga kepada para santri diusianya yang masih muda sudah mampu menghafal Alquran.

Pemkab Garut, kata dia, siap mendukung untuk mencetak generasi penghafal Alquran. Salah satunya membuat peraturan daerah tentang pendidikan kemudian membangun sarana dan prasarana untuk menunjang program hafalan Alquran tersebut. "Akan dibangun tempat tahfiz Quran bersamaan dengan kantor Baznas, perpustakaan Muslim juga. Semuanya ada tiga lantai. Untuk bangunan (anggaran) Rp 6 miliar," katanya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement