Ahad 12 Jan 2020 10:13 WIB

Respons Kebakaran, PM Australia Ajukan Penyelidikan Yudisial

Kebakaran hutan telah berlangsung tiga bulan dan menelan 28 korban jiwa.

Petugas Suaka Margasatwa Adelaide  Simon Adamczyk menggendong koala yang mengalami luka bakar di hutan dekat  Cape Borda di Kangaroo Island, Adelaide, Australia, Selasa (7/1)
Foto: AAP Image/David Mariuz/via REUTERS
Petugas Suaka Margasatwa Adelaide Simon Adamczyk menggendong koala yang mengalami luka bakar di hutan dekat Cape Borda di Kangaroo Island, Adelaide, Australia, Selasa (7/1)

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyebut ia akan mengajukan penyelidikan yudisial, Royal Commission, sebagai respons lanjutan terhadap kebakaran hutan hebat yang melalap wilayah negaranya. Kebakaran hutan di Australia telah berlangsung selama hampir tiga bulan.

"Sangat jelas bahwa kita membutuhkan peninjauan secara nasional sebagai bagian dari respon atas bencana ini," ujar Morrison seperti dikutip dari wawancaranya dengan stasiun televisi ABC.

Baca Juga

Lebih lanjut, ketika ditanya mengenai Royal Commission, ia mengatakan itu adalah yang dibutuhkan. Menurutnya, hal tesebut akan ia bawa ke pengajuan akhir ke kabinet nantinya, setelah selesai konsultasi dengan pemerintah negara bagian"

Kebakaran hutan di Australia telah berlangsung selama hampir tiga bulan. Hingga saat ini, jumlah korban jiwa mencapai 28 orang serta merusak sekitar dua ribu rumah dan melalap jutaan hektare lahan dan satwa di dalamnya.

Cuaca yang lebih dingin pada akhir pekan ini cukup membantu meredakan api di beberapa titik kebakaran. Namun, baru saja jatuh korban seorang pemadam kebakaran yang tengah bertugas di negara bagian Victoria, di mana titik api baru kembali muncul.

Pemerintah menyebut bahwa bahaya akibat kebakaran itu masih jauh dari usai dan cuaca panas diperkirakan masih akan terjadi.

Setelah menghadapi tekanan untuk mengatasi perubahan iklim, Morrison, yang selama ini membantah adanya kaitan antara kebijakan iklim dari pemerintahannya dan kebakaran hutan itu, akhirnya menyebut akan meningkatkan kinerja pemerintahan dalam pembatasan emisi.

"Kami ingin menurunkan emisi dan sebisa mungkin melakukan hal terbaik serta menjadikannya lebih baik lagi, lagi, dan lagi. Saya ingin melakukannya dengan kebijakan yang seimbang di mana menyertakan kepentingan ekonomi nasional dan kepentingan sosial Australia," ungkap Morrison.

Sementara Kantor Pemerintah Australia sebelumnya pada hari yang sama menyatakan bahwa layanan kesehatan mental akan disediakan bagi masyarakat terdampak kebakaran. 

Morrison membantah kritik yang menyebut pemerintahannya tidak cukup bertindak sebelum musim kebakaran dimulai. Namun, dia mengakui bahwa sejak kebakaran mulai terjadi, beberapa aksi tanggapan semestinya bisa berbeda dari yang telah dilakukan.

"Ada beberapa hal yang semestinya bisa saya lakukan lebih baik. Ini adalah lingkungan yang sensitif, lingkungan yang sangat emosional. Dan perdana menteri merupakan darah daging yang terikat dengan rakyatnya," kata Morrison.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement