REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog mengatakan akan memanfaatkan sisa Penyertaan Modal Negara (PMN) yang masih terdapat di kas perusahaan untuk membangun gudang pendinging atau cold storage untuk komoditas hortikultura. Pembangunan gudang pendingin sangat membantu untuk menyerap hasil panen petani
"Rencana pembangunan kita ada saja, tapi masih melihat perkembangannya. Terutama dari segi efisiensinya," kata Sekretaris Perusahaan Bulog, Awaluddin Iqbal saat dihubungi, Ahad (12/1).
Ia mengatakan, sejauh ini Bulog sudah memiliki 20 gudang pendingin di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah berkapasitas 300 ton khusus untuk penyimpanan bawang merah. Menurut dia, pembangunan gudang pendingin sangat membantu untuk menyerap hasil panen petani dan menyimpannya dalam waktu yang lebih lama.
Menurut Awaluddin, tidak menutup kemungkinan bagi Bulog untuk membuka kerja sama dengan perusahaan lain dalam rencana pembangunan cold storage. Hal itu demi menghemat pengeluaran Bulog.
"Jadi prinsipnya kita siap tapi kita juga harus melihat dari segi efisiensi," ujar dia.
Sebagaimana diketahui, pada tahun 2015 lalu Bulog mendapatkan alokasi Penyertaan Modal Negara (PMN) sebanyak Rp 2 triliun. Awaluddin mengatakan, masih tersedian sisa PMN yang bisa digunakan untuk membangun fasilitas pergudangan.
Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Kementan, Yasid Taufik mengatakan, sejak tahun 2015 Kementan lebih memfokuskan pembangunan bangsal cold storage atau gudang penyimpanan sementara tanpa fasilitas control atmosfer system (CAS) atau pendingin.
Gudang itu telah dibangun di berbagai sentra-sentra pertanian yang dilakukan langsung oleh Dinas Pertanian setempat. Menurut Yasid, saat ini cold storage untuk komoditas hortikultura dinilai sudah cukup sehingga yang lebih dibutuhkan adalah bangsal cold storage.
"Intinya Kementan juga punya program pasca panen, tapi kita utamakan pembangunan bangsal di sentra-sentra produksi hortikultura," ujarnya.