Ahad 12 Jan 2020 21:24 WIB

TPA di Sukabumi Kian Menyempit, Tersisa 1 Hektare

Pemkot Sukabumi berupaya mengurangi sampah lewat pengelolaan dan pembatasan plastik.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ratna Puspita
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cikundul, Sukabumi, Jawa Barat.
Foto: Antara/Nurul Ramadhan
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cikundul, Sukabumi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Keberadaan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, makin menyempit pada awal 2020. TPA itu hanya menyisakan satu hektare untuk menampung sampah.

"Awalnya diprediksi daya tampung TPA di akhir 2019 habis, namun kini masih tersisa seluas 1 hektare," ujar Kepala Bidang Pelayanan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kota Sukabumi, Eneng Rahmi kepada wartawan, Ahad (12/1).

Baca Juga

Kondisi ini disikapi dengan menggiatkan gerakan pengurangan sampah di tengah masyarakat. Pada awal 2020 ini, pemkot menggencarkan gerakan pengurangan atau pengolahan sampah untuk mengurangi pembuangan ke TPA.

Caranya, kata Rahmi, memaksimalkan pengolahan sampah organik menjadi kompos, biopori, dan maggot. Sedangkan untuk sampah anorganik dilakukan kreasi seperti ecobrick, kreasi kriya, dan bank sampah.

Di sisi lain, lanjut Fahmi, Pemkot Sukabumi mengeluarkan Perwal Nomor 19 Tahun 2019 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik. Di mana aturan ini efektif berlaku pada 2020.

"Sosialisasi perwal ini terus digencarkan kepada masyarakat,’’ ujar Rahmi. Misalnya ke rumah makan, hotel, dan minimarket serta supermarket.

Ketentuan ini dinilai efektif dalam menekan sampah plastik. Terlebih saat ini, sebagian besar sampah di Sukabumi berasal dari plastik. Sementara per harinya produksi sampah mencapai 171 ton per hari.

Dari hasil evaluasi, Rahmi mengatakan, penerapan ketentuan ini sudah berjalan akan tetapi belom optimal. Di lapangan yang sudah berjalan baru plastik berbayar atau himbauan tas belanja. Selain itu, mengurangi makan minum rapat dengan piring dan tanpa air minum kemasan.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, dari hasil perhitungan setiap orang menyumbang sampah sebanyak 0,51 kilogram per orang dan bahkan sejak bayi. Pada tahun ini, Pemkot Sukabumi akan kembali melakukan survei terbaru terkait produksi sampah.

Terlebih, ketika terjadi percepatan pembangunan infrastrukur seperti jalan tol Bogor-Sukabumi dan kereta rel ganda kata Fahmi maka makin banyak orang datang ke Sukabumi. Hal ini yang perlu diantisipasi adalah kenaikan volume sampah dengan bertambahnya pengunjung.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement