REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha menyampaikan, ada 170 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Filipina. Pihaknya, melalui KBRI Manila siap mengevakusi apabila dibutuhkan.
"Jika diperlukan, Tim akan mengevakuasi para WNI ke KBRI Manila," kata Judha dalam keterangannya, Senin (13/1).
Ia menjabarkan, 170 WNI tersebut bertempat tinggal di wilayah Cavite. Mereka mayoritas adalah mahasiswa yang tengah menempuh studi di Filipina.
Tim Perlindungan KBRI Manila pagi ini, ujar Judha, juga telah siaga di wilayah Cavite. Mereka turut memantau situasi, berkoordinasi dengan otoritas setempat dan memberikan bantuan kepada WNI.
KBRI Manila juga telah sampaikan imbauan agar masyarakat Indonesia di wilayah terdampak meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti arahan otoritas setempat. Serta jika terpaksa keluar ruangan agar menggunakan masker atau handuk basah.
"Jika menghadapi situasi darurat agar segera menghubungi hotline KBRI di nomor 0917 3198470," ujarnya.
Seperti diketahui, telah terjadi erupsi dengan muntahan abu disertai dengan kilat di puncak Gunung Taal pada Ahad (12/1) malam. Gunung Taal berada di wilayah Cavite, Filipina, dan berjarak sekitar 82 km dari Manila.
Ribuan orang yang tinggal di dekat gunung telah dievakusi dari rumah mereka. Otoritas Filipina bahkan telah memerintahkan untuk menghentikan penerbangan di Bandara Utama Manila sampai waktu yang ditentukan.