REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- Sedikitnya tiga gerilyawan Kashmir tewas dalam baku tembak di Kashmir dengan pasukan pemerintah India pada Ahad (12/1) waktu setempat. Hal ini disampaikan pejabat tinggi kepolisian, Inspektur Jenderal Polisi Vijay Kumar.
Vijay Kumar dalam konferensi pers mengatakan dari tiga yang tewas itu dua di antaranya adalah dua gerilyawan dari Hizbul Mujahidin. Mereka adalah Umar Fayaz Lone alias Hamaad Khan dan Adil Mir alias Abu Dujana. Sedangkan yang ketiga adalah Faizan Hamid Bhat.
Kumar menyebutkan gerilyawan itu bersembunyi di sebuah rumah tempat tinggal di Gulshanpora, daerah Tral di distrik Pulwama selatan, ketika pasukan pemerintah mengepung mereka pada Sabtu malam. Dia mengatakan ketiganya menolak tawaran menyerah dan menembaki pasukan.
Dalam baku tembak berikutnya yang berakhir pada Ahad sore, dua militan awalnya terbunuh, sementara yang ketiga yang pindah ke rumah lain selama pertempuran terbunuh kemudian. "Hamaad adalah salah satu militan paling dicari," kata Kumar dilansir Anadolu Agency, Senin (13/1).
Dia menambahkan penahanan beberapa anggota keluarganya oleh polisi telah menyebabkan serangkaian penculikan saudara-saudara polisi oleh para militan pada 2018. Hamaad diyakini sebagai rekanan dekat Burhan Wani, komandan militan berusia 22 tahun yang dibunuh karena membuat militansi populer di pertengahan 2010-an.
Pembunuhan Burhan Wani pada 2016 memicu pemberontakan anti-pemerintah selama enam bulan. Terlebih ketiga militan yang tewas ini berasal dari Tral, yang merupakan kota kelahiran Burhan. Ini adalah baku tembak kedua pada 2020.
Pada 7 Januari, pasukan telah membunuh seorang militan remaja Zahid Hassan, yang juga berafiliasi dengan Hizb-ul-Mujahidin, di distrik Pulwama. Zahid telah bergabung dengan barisan militan hanya sepekan sebelumnya.