Senin 13 Jan 2020 13:47 WIB

Desain RS Indonesia-Hebron di Palestina Bernuansa Indonesia

Persatuan insinyur Indonesia gelar sayembara desain bangunan RS Indonesia-Hebron.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Desain RS Indonesia-Hebron di Palestina Bernuansa Indonesia. DF MUI, Baznas, Lzismu, Dompet Dhuafa, NU Care-Lazisnu, dan Lazis Al-Azhar Peduli Umat menandatangani nota kesepakatan pembangunan RS Indonesia-Hebron di Hotel Grand Cempaka.
Foto: Dok MUI
Desain RS Indonesia-Hebron di Palestina Bernuansa Indonesia. DF MUI, Baznas, Lzismu, Dompet Dhuafa, NU Care-Lazisnu, dan Lazis Al-Azhar Peduli Umat menandatangani nota kesepakatan pembangunan RS Indonesia-Hebron di Hotel Grand Cempaka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islamic Dakwah Fund Majelis Ulama Indonesia (IDF MUI) bersama lima lembaga filantropi di Indonesia akan membangun Rumah Sakit (RS) Indonesia-Hebron di Yerusalem, Palestina. Rencananya, bangunan menumental ini akan didesain supaya bernuansa Indonesia dan Timur Tengah.  

Wakil Ketua Umum MUI KH Muhyiddin Junaidi mengatakan, pembangunan RS Indonesia-Hebron sudah menjadi komitmen MUI beserta lembaga filantropi lainnya. Nota kesepahaman sudah ditandatangani, namun ada masalah teknis yang harus disempurnakan terutama perihal desain bangunan RS.

Baca Juga

"Ada masukan dari persatuan insinyur Indonesia berharap (bangunan RS) ada nuansa keindonesiaan dan ketimuran sehingga desain gambarnya memenuhi aspek keindonesiaan," kata KH Muhyiddin kepada Republika.co.id, Senin (13/1).

Wakil Ketua Umum MUI ini menyampaikan, dalam waktu dekat akan segera menyepakati desain bangunan RS Indonesia-Hebron yang representatif dan diterima oleh kedua belah pihak. Desain yang bernuansa keindonesiaan dan ketimuran dibuat untuk menunjukkan adanya persahabatan antara Indonesia dan Palestina.

Ia menambahkan, persatuan insinyur Indonesia akan menggelar sayembara desain bangunan RS Indonesia-Hebron. Sebuah desain bangunan RS yang representatif dan memenuhi aspirasi Indonesia dan Palestina.

"Setelah kedua belah pihak sepakat, kita hanya menunggu finalisasi desain bangunan, kita akan segera launching (desainnya), saat itu sudah disepakati kita nanti langkah berikutnya melakukan peletakan batu pertama," ujarnya.

KH Muhyiddin mengatakan, tahun lalu Israel belum memberi izin ke tim pembangunan RS Indonesia-Hebron masuk ke Yerusalem untuk melakukan peletakan batu pertama RS. Tim melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama pihak dari Palestina di Yordania.

Ia menambahkan, tim pembangunan RS Indonesia-Hebron tidak ingin bangunan RS hanya tiga lantai. Pembangunan di tahap awal memang tiga lantai. Tapi diharapkan ke depannya bisa berkembang menjadi lima atau enam lantai. Sehingga perlu di bangun dengan struktur bangunan yang lebih kukuh.

Lima lembaga filantropi yang terlibat pembangunan RS Indonesia-Hebron di antaranya Baznas, Dompet Dhuafa, LazisMu, NU Care-LazisNu dan Lazis Al-Azhar Peduli Umat. Dukungan masyarakat Indonesia bisa disalurkan lewat lima lembaga tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement